BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dinas Pendidikan Provinsi Riau menurunkan tim verifikasi untuk mengecek langsung kebenaran, dikeluarkannya Molly Prasasti dari sekolahnya, SMK 1 Kota Pekanbaru.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol menerangkan bahwa dikeluarkannya siswa tersebut bukan alasan keuangan. Melainkan persoalan tindakan yang dianggap akan mencoreng nama baik pihak sekolah.
“Hari ini kami turunkan tim verifikasi untuk mengecek langsung kepastiannya. Tapi laporan yang kami terima bukan persoalan uang SPP. Dan siswa itu bukan dikeluarkan, tapi dipindahkan,” katanya kepada bertuahpos.com, Senin (15/02/2016).
Sebelumnya, Molly Prasasti siswa SMK 1 Pekanbaru itu memang harus menyudahi pendidikannya akibat terlilit hutang kepada pihak sekolah. Kabar itu disampaikan oleh orang tua Molly, Sukardi kepada media massa. Dia meyebutkan surat pengeluaran anaknya itu akan diserahkan pada hari ini, Senin (15/02/2016).
Namun demikian Kamsol membantah hal tersebut, bahwa dia menjelaskan, dipindahkannya Molly bukan persoalan uang. Dari keterangan yang diterima Kamsol, bahwa siswa ini memang sempat tinggal kelas selama setahun yang lalu.
“Karena sering bolos. Sudah dingatkan berkali-kali tidak juga berubah. Baru-baru ini, kata pihak sekolah dia bolos lagi selama 3 hari. Dari pengakuannya ke pihak sekolah, bahwa jam-jam belajar, dia ke wisma bersama teman-temannya. Atas dasar itu pihak sekolah beri surat pindah,” sambungnya.
Langkah yang diambil pihak sekolah, kata Kamsol dengan alasan untuk menyelamatkan moral sekolah dari siswa-siwa yang lain.
Ayah Molly, Sukardi, sebelumnya mengakui bahwa sebelumnya, anaknya itu belakangan memang jarang masuk sekolah, karea takut ditagih hutang dari sekolah. Dia menambahkan, sejumlah uang yang harus dibayarkan ke sekolah yakni uang baju sebesar Rp 1.350.000 dan uang komite sebesar Rp 1.800.000.
Sementara Kamsol berkali-kali membantah bahwa tidak ada persoalan pembiayaan yang menjadi penyebab dikeluarkannya Molly. Dia menegaskan bahwa keterangan dari pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru sudah diterimanya. Untuk menyelesaikan persoalan ini, tim yang akan diturunkan Dinas Pendidikan Provinsi Riau, untuk mencek kebenaran laporan itu. “Malah kami membentuk tim relawan untuk menyisir anak-anak putus sekolah akan bisa menyelesaikan sekolahnya,” smabungnya. (Melba)