BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Bak menepuk air didulang, jika boleh, begitulah perumpamaan untuk menggambarkan kondisi Riau hari. Hutan dan lahar Riau terbakar, tapi masyarakat Riau sendiri yang menderita. Semua pihak tentunya diminta untuk bersiap-siap, Riau memasuki zona siaga asap. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika sempat memantau ada 20 titik api di Sumatera.
Â
Sementara itu, posko penanggulangan bencana kabut asap untuk saat ini masih berpusat di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
Â
“Di posko tersebut telah disiapkan sebanyak 100 orang. Sedangkan untuk di kabupaten kota lainnya, jumlah anggota yang diturunkan bisa disesuaikan dengan keadaan daerah tersebut,” ujar kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Said Saqlul Amri.
Â
Kebakaran lahan di Provinsi Riau tentu saja menjadi perhatian semua pihak. Sekretaris Komisi A DPRD Riau Suhardiman Arby menilai bahwa penegakkan hukum untuk mencegah kebaran hutan di riau masih belum maksimal.
Â
“Memang saat ini kebakaran lahan di Provinsi Riau makin mengganas. Penegakkan hukum, saya lihat masih belum maksimal,” ujar Suhardiman.
Â
Sedangkan pemerintah Provinsi Riau masih sibuk lakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk terus lakukan pemantauan.
Â
Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman sebelumnya pernah menyebutkan bahwa dirinya terus saja menadapat laporan dari pihak terkait soal perkembangan karhutla di Riau. “Kita koordinasi terus,” katanya.
Â
Hingga saat ini, sejumlah titik api masih terpantau di beberapa kabupaten di Provinsi Riau. Upaya penanggulangan bencana asap juga terus digalakkan. Harapannya tentu di tahun ini, Riau tidak lagi sama dengan tahun sebelumnya, yang ditetapkan sebagai daerah darurat kabut asap. (melba)