BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Mendengar nama Burung Serindit, pikiran kita akan melayang pada seeokor burung yang menjadi ikon Provinsi Riau. Namun belum tentu pernah melihatnya secara langsung. Karena populasi hewan endemik yang satu ini terancam berstatus langka.
Â
Bahkan di kios pedagang burung pun sudah susah diperoleh Serindit. “Dulu sih banyak juga (Serindit), tapi sekarang sudah jarang. Tak tau apa sebabnya. Mungkin sering ditangkap lalu dijual. Nanti mati, beli lagi. Begitu terus, lama-lama habis,” ujar Yos, pedagang burung di Pasar Palapa, Jalan Durian, Sabtu (8/2/2014).
Dari pantauan Bertuahpos.com di beberapa lapak, para pedagang menggelengkan kepala saat ditanya apakah menjual Burung Serindit.
Memang belum ada catatan resmi mengenai tingkat penurunan populasi Serindit Melayu. Sulit ditemuinya jenis ini, bisa jadi dikarenakan maraknya penangkapan satwa liar. Selain itu juga semakin sempitnya habitat di alam bebasr akibat pembalakan liar.
Â
Dilansir dari laman omkicau.com, Serikat Antarbangsa bagi Konservasi Alam (IUCN/International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources), menetapkan status konservasi Serindit pada level “Least Concern†(LC), atau berisiko rendah. Artinya burung tersebut masih ada di alam bebas. Namun habitat aslinya perlu dipelihara agar tak terancam kepunahan.
Â
Ketua Mapala Suska Riau, Yuli Istiqamah menyayangkan tidak adanya tindakan pemerintah daerah untuk menjaga populasi Ikon PON Riau XVIII. “Pemerintah harus punya tindakan tegas. Baik itu menjaga habitat maupun mengkontrol penangkapan secara liar,” kata Yuli. Supaya satwa yang merupakan identitas Bumi Lancang Kuning, tidak hilang dimakan zaman. (Riki)