BERTUAHPOS.COM, PANGKALAN KERINCI – Debit air yang tinggi disusul intensitas hujan yang juga tinggi menyebabkan Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan dan sekitarnya semakin terisolir. Banjir telah mengepung wilayah ini sejak sepekan terakhir.
Hingga hari ini, Kamis (27/11/2014), akses darat dari ibukota Pelalawan menuju kecamatan ini terputus. Akses darat yang bisa dilewati hanyalah melewati simpang Koran di Kabupaten Kuantan Singingi.
Itupun akses jalan di tanah bercampur sirtu dan bisa memakan waktu cukup panjang karena harus melintasi beberapa kabupaten.
Alhasil, satu-satu akses cepat yang bisa digunakan warga Langgam menuju ke kecamatan Pangkalan Kerinci adalah dengan menggunakan pompong. Namun itupun tidak mudah karena harus merogoh kocek cukup dalam.
Jalur air ini hanya sekali jalan saja dalam satu hari. “Untuk satu buah sepeda motor harus dibayar dengan harga Rp 150 ribu,” keluh salah seorang warga Langgam.
Dari data Lurah Kecamatan Langgam diketahui, jumlah warga yang menjadi korban Banjir mencapai 275 Kepala Keluarga (KK). Di Kelurahan Langgam banjir melanda di tiga RW dan tujuh RT. Begitu juga di Desa Muara Sako mayoritas rumah penduduk tergenang air.
Jon Abazar, Lurah Langgam mengakui sejak banjir melanda Langgam, harga kebutuhan pokok melejit. “Misalnya saja, untuk harga gas 3 kilogram sebelumnya, hanya Rp 20 ribu menjadi Rp 30 ribu,” terangnya. (maulana)