BERTUAHPOS.COM, PANGKALAN KERINCI – Penyegelan kantor Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Pelalawan oleh para pegawai dan karyawan dilakukan secara kompak pada Rabu (08/04/2015). Aksi yang dilatarbelakangi ketidakterimaan terhadap sikap Kadistamben Pelawan yang arogan ini dilakukan dengan menggembok seluruh ruangan kantor.
Â
Selang tak berapa lama, satu peleton Satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Pelalawan turun untuk mengamankan lokasi, guna menghindari aksi yang tidak di inginkan. Setelah mendapatkan informasi tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda), Drs Tengku Mukhlis MSi juga datang dan mengadakan rapat tertutup dengan sekelompok pegawai tersebut.
Â
“Di sini terjadi mis-komunikasi internal. Hasil rapatnya, dalam jangka pendeknya segel sudah dibuka dan pegawai tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Jangka panjangnya, kita akan lanjuti permasalahannya,” ujar Tengku Mukhlis kepada bertuahpos.com usai menemui pegawai di Distamben, Rabu (08/04/2015).
Â
Disampaikan Sekda, terkait masalah pemotongan tunjangan memang benar adanya. Itu dibenarkan, jika ada pegawai yang tidak disiplin maka akan ada pemotongan pada tunjangan penghasilan pegawai (TPP). Rapat tertutup ini diikuti sekda, inspektorat, Kasatpol PP, dan Asisten satu.Â
Â
Seperti diberitakan sebelumnya, perwakilan pegawai kepada bertuahpos.com mengatakan tidak terima dengan perilaku Kepala Distamben, Yumardi, yang dianggap sanggat arogan kepada anak buahnya dan kerap melakukan pemotongan tunjangan bagi pegawai dan gaji honorer.
Â
“Kami tidak terima dengan arogansi kepala dinas. Kami ini bekerja dan digaji oleh Pemda. Bukan pak Yumardi,” kata seorang pegawai dengan nada tinggi.
Â
Menurut para pegawai yang melakukan aksi penggembokan, mereka tidak terima dengan perilaku Kepala Distamben, Yumardi, yang dianggap sanggat arogan kepada anak buahnya. Bahkan, kerap melakukan pemotongan tunjangan bagi pegawai dan gaji honorer.
Â
“Permintaan kami, tolong pak bupati mengganti Kadistamben. Kami tak mau dipimpin oleh pak Yumardi lagi. Dipindahkan saja entah kemana,” ujar seorang pegawai yang menjadi juru bicara. (maulana)