BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Perayaan kelahiran Nabi Muhammad di bulan Rabiul Awal, atau biasa disebut Maulid Nabi memiliki sejarah panjang sebelum saat ini.
Seperti yang disampaikan oleh Khatib dalam khotbah Salat Jumat 8 November 2019, perayaan hari lahirnya Nabi Muhammad pertama kali dipelopori oleh Al-Mudzhaffar Abu Sa`id, seorang raja di daerah Irbil, Baghdad.
“Pada saat itu, peringatan maulid dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Mereka berkumpul di suatu tempat, membaca Al-Qur’an, serta menceritakan kembali sejarah kehidupan dan perjuangan Nabi Muhammad,” ujar Khatib.
Khatib menerangkan, justru di massa kehidupan Nabi Muhammad, peringatan kelahiran Rasul Allah ini tidak pernah terjadi.
“Oleh karena alasan inilah, sebagian kaum muslimin tidak mau merayakan maulid Nabi,” jelas khatib.
Meski begitu, Khatib menambahkan, kelahiran Nabi Muhammad memberikan petunjuk bagi umat muslim.
“Kelahiran Nabi Muhammad mampu memberikan petunjuk dengan turunnya ayat suci Alquran. Sebagai pedoman, kembalilah kepada Alquran. Pelajari agar hidup bisa selamat dunia akhirat,” pungkas khatib. (bpc9)