BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ribuan massa tergabung dalam barisan mahasiswa merapat ke kantor Gubernur Riau. Sepanjang melakukan longmuch mereka meneriakkan kalimat, “Mahasiswa Bersatu Tak Bisa Dikalahkan”, sambil menentang spanduk berisi nada protes tentang kabut asap di Pekanbaru.
“Kami bukan ikan salai.” Kalimat lain yang ditulis dalam spanduk lainnya “Rakyat berselemo (ingusan)”, dan tulisan protes lainnya di baliho dan karton. Massa merapat ke kantor Gubernur Riau sekitar pukul 15.20 WIB dan langsung memblokir jalan Jendral Sudirman, persisnya di bundaran Tugu Zapin.
Baca :Â Jelang Aksi Ribuan Massa Pintu Masuk Kantor Gubernur Riau Dipasang Pagar Betis
Jumlah massa aksi berkali lipat dari jumlah aparat kepolisian yang mengamankan berjalannya aksi. Massa yang tergabung dalam Gerakan 17 September 2019 ini diawali dengan mengheningkan cipta untuk almarhum Presiden BJ Habibie, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Sebelum itu, massa secara bersama membacakan alfatihah untuk pejabat negara. Sesaat kemudian, massa meminta agar diberikan kesempatan untuk masuk ke halaman Gubernur Riau dengan memberikan waktu kepada petugas sekitar 5 menit. Jika tidak, mereka akan memaksa menerobos barisan petugas dan masuk secara paksa.
Baca :Â Tiba di Samping Kantor Gubernur, Ratusan Mahasiswa UIN Suska Riau Tak Langsung Lakukan Unras
Massa aksi menganggap bahwa kabut asap yang terjadi di Riau merupakan kejahatan kemanusiaan dan menuntut Gubernur Riau menuntut tindakan tegas kepada pelaku. “Kami tidak butuh kabut adap hilang dan pelaku ditindak tegas. Tapi kami meminta jaminan agar asap tidak muncul lagi,” teriak seorang orator di balik pengeras suara.
Setelah berorasi seluruh massa berdiri. Koordinator aksi mengintruksikan agar massa maju satu langkah. Barisan Polwan yang sebelumnya berada di barisan depan akhirnya dibubarkan kini jarak massa dengan aparat kepolisian hanya beberapa centimeter saja.
Intruksi kembali dilanjutkan dengan memberi perintah kepada masa lima langkah kedepan. Saat itulah bentrokan antara polisi dan massa tidak terelakkan. Massa kemudian berhasil menerobos barisan polisi hingga pagar pintu masuk terbuka.
Di tengah kerusuhan ini, massa kemudian mundur untuk mengamankan situasi. Sedangkan orang-orang yang sudah bergelumut dalam bentrokkan terlihat beberaps roboh. Merek itu terdiri dari Polisi dan mahasiswa, yang selanjutnya dijemput oleh ambulance, dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
Setelah berhasil menerobos polisi dan membuka pagar. Ketegangan kembali terjadi antara petugas dan massa aksi. Massa mendesak agar diberi ruang untuk masuk, sementara petugas kepolisian menahan dengan alasan masih dalam waktu salat. Setelah ketegangan berakhir berulah seluruh massa aksi diberi keleuasaan masuk ke halaman kantor Gubernur Riau dengan syarat tertib, teratur. Kini massa sudah menduduki halaman Kantor Gubernur Riau. (bpc3)