BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tingginya gerak inflasi di Riau, membuat Pemprov Riau dan sejumlah lembaga terkait kewalahan melakukan pengendalian. Terutama inflasi yang bergerak pada jenis makanan dan sembako.
Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi mengatakan, gerakan melawan inflasi sudah saatnya dilakukan secara masif dan terstruktur, serta melibatkan semua lapisan masyarakat.
“Kalau tidak seperti itu, yakinlah tidak akan ada pengaruhnya program-program yang sudah kami susun ini,” katanya dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Bank Indonesia, Selasa (06/12/2016).
Dia mengatakan, salah satu langkah rill yang harus dilakukan yakni dengan cara pendekatan suplai, bagaimana Riau bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, terutama cabai. Bagaimana agar tidak lagi tergantung provinsi tetangga.
Berdasarkan data dari TPID Provinsi Riau, untuk kebutuhan diman cenderung masih stabil. Hanya saja sedikit terjadi lonjakan pada saat momentum tertentu, misalnya pada saat Bulan Ramadan.
Namun demikian peningkatan jumlah kebutuhan itu bukan karena dipengaruhi tingginya tingkat konsumsi, namun lebih pada sikap jaga-jaga yang dilakukan ibu rumah tangga. Sementara untuk jumlah konsumsi cenderung masih standar.
TPID juga mencatat, andil inflasi kumulatif tahun 2016, untuk cabai saja sebanyak 1,17 persen. Angka ini paling tinggi jika dibandingkan dengan beberapa komoditi kebutuhan pokok rumah tangga yang lain.
Penulis: Melba Ferry Fadly