BERTUAHPOS.COM, BUKITTINGGI – Ratusan warga stasiun yang tergabung pada Organisasi Penyewa Aset Kereta Api Indonesia (OPAKAI) melakukan demo besar-besaran kekantor DPRD Bukittinggi Kamis kemarin.
Â
Mereka menolak pengosongan lahan rel kereta api dikawasan stasiun Kota Bukittinggi, Propinsi Sumatera Barat, untuk pembangunan hotel, homstay dan Balkondes.
Â
Kedatangan ratusan masyarakat terdampak penggusuran di rel kereta api stasiun, diawali dengan berjalan kaki dari stasiun sejauh 200 meter menuju kantor DPRD Bukittinggi.
Â
Sambil mengusung keranda mayat, spanduk dan pamplet beragam tulisan, mereka berjalan. Kemudian di depan keranda mayat, terlihat Poto walikota Bukittinggi H. Ramlan Nurmatias dengan mulut dilakban warna hitam.
Â
Spanduk besar dan panjang bertuliskan “Walikota Pro Kapitalis, Rakyat Digusur”, dibawa oleh warga sebagai bentuk kekesalan warga terhadap pemimpinnya.Â
Â
Kemudian dipamlet kertas putih bertuliskan “Tolak Kapitalis, Negeri Ini Milik Rakyat”. Kemudian banyak spanduk lainnya dibawa dengan berbagai tulisan sindiran dan kritikan kepada penguasa.Â
Â
Demo yang berlangsung sejak Pukul 10.00 Wib pagi berakhir menjelang magrib senja. Meski ditemui oleh Ketua DPRD Kota Bukittinggi Benni Yusrial, Wakil Ketua Yontrimansyah, Ketua Komisi I M. Nur Idris, Ketua Komisi III Rusdi Nurman serta sejumlah anggota DPRD lainnya.Â
Â
Turut hadir memberikan penjelasan kepada masa, Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi, serta mendapatkan pengawalan yang ketat dari pihak kepolisian.Â
Â
Ratusan warga stasiun ingin meminta sikap dan komitmen DPRD Kota Bukittinggi dalam memperjuangkan hak-hak warga stasiun.
Â
Wakil Ketua OPAKAI Chairunnas menyebut ada kepentingan pihak lain terkait rencana pengaktifan kembali jalur kereta api dari Padangpanjang-Bukittinggi-Payakumbuh.Â
Â
“Pihak kereta Api Divre II Sumbar sudah melayangkan Surat Peringatan 1 (SP1) dan Surat Peringatan 2 (SP2) kepada warga stasiun untuk mengosongkan lahan karet api yang ditempati warhga stasiun, makanya kami menolak,” sebut Khairunnas.Â
Â
Ketua DPRDBukittinggi Beny Yusrial menyebut mendukung penuh inspirasi warga stasiun. Dia menyebut bahwa  DPRD  telah melakukan koordinasi dengan PT KAI Divre II Sumatera Barat, anggota DPRD sudah hearing bersama anggota PT KAI terkait penundaan pengosongan lahan, namun hingga saat ini belum ada kepastian resmi.
Â
“Tentu kami mendukung perjuangan warga kami. Kami disini karena rakyat dan kami memintak kepada pemerintah supaya berperan penting dalam keadaan ini, karena berhubungan dengan nasib rakyat banyak,” pinta tokoh muda Bukittinggi itu.Â
Â
Wakil Wali Kota Bukittinggi Irwandi kepada masa orasi mengatakan, Pemerintah Kota Bukittinggi telah menyikapi kondisi yang dihadapi warga stasiun, dan telah membicarakan penggusuran ini dengan PT KAI Divre II Sumatera Barat. (bpc15)