BERTUAHPOS.COM (BPC), Bagan Siapiapi – Guna menghadapi pasar bebas yang tidak lama lagi berlangsung Plt Sekdakab Kabupaten Rokan Hilir Drs H Surya Arfan MSi membuka secara resmi Rapat Kerja (Raker) yang bertemakan “Pemobjek wisata, rohil, rokan hilirbangunan Industri dan Perdagangan Se Riauâ€, di Hotel Lion Bagan Siapiapi, Selasa (17/3).
Dalam kegiatan rapat kerja itu, Plt Sekdakab Rohil Drs H Surya Arfan menyampaikan pidato pembukaan raker Pembangunan Industri dan Perdagangan se Riau itu mengucapkan, rasa terima kasih yang telah mempercayakan Pemkab Rohil sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan Raker tersebut.
“Kita ketahui, Kabupaten Rokan Hilir dahulunya dikenal sebagai penghasil ikan terbesar nomor dua di dunia setelah negara Norwegia yang penghasilan ikan terbesar pertama didunia. Paling tidak menjadi ajang promosi daerah Rohil yang mana ibu kotanya adalah Bagan Siapiapi dan juga diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk mengembangkan industri dunia usaha pertama di Rohil,†ujarnya.
Dikatakannya, Rohil sendiri memiliki objek wisata yang rutin setiap tahunnya dilaksanakan seperti Bakar Tongkang. “Saya kira, untuk mengatisipasi mengembangkan industri koperasi, marilah kita sama-sama mengembangkan industri rumah tangga (home industri), biar lebih menambah kreativitas penilaian di pasar bebas mendatang,†katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Disperindang) Provinsi Riau, Ramli Walid mengatakan, pihaknya lega dan berhasil telah menyelengarakan Raker tersebut.
“Dengan tema tersebut diatas, kita harapkan masyarakat dapat meningkatkan lagi nilai tambah produk industri dan perdagangan dalam rangka menghadapai perdagangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),†harapnya.
Lebih jauh Ramli mengatakan, dalam rapat kerja seperti ini beberapa pihak terkait telah memperoleh informasi program pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
“Hari ini pemerintah pusat memprogramkan rencana peningkatkan ekspor kita akan naik 30 persen, itu program yang cukup luar biasa. Kalau tidak, hanya barang negara asing saja yang masuk dan yang kita khawatirkan barang industri kita mati sehingga industri kita cuma bisa melihat saja,†paparnya.
Sekedar dikatehui, tahun ini Pemprov Riau telah membangun 500 pasar tradisonal seperti yang ada di Kabupaten Pelelawan, Inhil dan Pekanbaru. Kabupaten/kota yang mendapatkan bantuan dari Pemerintah Perovinsi Riau, diharapkan dapat mengembangkan lagi mutualismenya dalam menghadapi pasar bebas mendatang.
“Kita harapkan pemerintah kabupaten dan kota yang lain dapat mengajukan anggaran di pemerintah provinsi Riau. Tahun ini hanya tiga kabupaten/ kota yang mendapat anggaran pembangunan pasar tradisional,†tukasnya. (advertorial/dian)