BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintahan Jokowi-JK saat ini dinilai telah gagal menjalankan pemerintahan oleh sebagian kalangan. Mengenai hal tersebut, Yusroni Tarigan SSos selaku Ketua Umum DPP Perhimpunan Pemuda Riau (PPR) mengatakan bahwa selama 1 Tahun Jokowi-Jk yang telah di programkan saat ini hanya sebatas slogan belaka.
“Mulai dari Nawacita, Trisakti dan Revolusi Mental yang menjadi kampanye strategis Jokowi-Jk pada saat sebelum pilpres pada 2014 yang lalu . Ini memang merupakan harapan rakyat untuk mengangkat martabat dan kejayaan bangsa Indonesia,” kata Yusroni, Selasa (20/10/2015).
Dirinya memang mengapresiasi dan mendukung program-program kebijakan yang merakyat yang tidak hanya selogan dan ceremonial belaka. Namun, lanjutnya program yang direncanakan hanya akan jadi cita-cita saja tanpa ada reaksi nyata.
“Tapi seharusnya, kebijakan Jokowi-JK harus sinergis dengan semua unsur pemerintahan baik eksekutif, legislatif dan yudikatif. Ditengah melemahnya nilai tukar rupiah, langkanya LPG, kurangnya pasokan listrik di berbagai daerah di Indonesia, turunnya harga pangan dan komuditi rakyat, lemahnya penegakan hukum, isu nasionalisasi aset dan pembakaran hutan dan lahan di Sumatera, Kalimatan, Sulawesi,” jelasnya.
Seharusnya Jokowi-Jk terus dan terus mengevaluasi kebijakan-kebijakannya dan harus sinergi dengan seluruh element bangsa. Jangan dijadikan program-program sebagai pencitraan belaka. Presiden harus bersih dari intervensi dan investasi yang didukung liberal yang menyengsarakan rakyat.
Roni menjelaskan sebagaimana idelnya, Nawacita adalah program yang visioner, merakyat dan progresif. “Sedangkan untuk program atau selogan revolusi mental Jokowi-Jk, seharusnya itu di todongkan terlebih dahulu pada pejabat, pemangku kepentingan atau wakil rakyat karena mentalnya yang turun dan rusak itu dahulu yang harus direvolusi baru rakyatnya,” lanjutnya.
Kalau rakyat yang di revolusi mentalnya maka rakyat akan jadi sapi perah bagi pemimpin, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Terkait dengan ketiga prinsip Trisakti yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan, inilah yang semangat dan substansinya dinilai masih relevan untuk diterapkan saat ini oleh Jokowi.
“Nawacita ingin meneruskan cita-cita Trisakti yang putus di tengah jalan. Kita tegaskan di 1 tahun kepemimpinan Jokowi-Jk ini harus berani untuk yang benar jangan berani untuk yang menggertak atau yang membayar,” tutupnya. (iqbal)