BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kekhawatiran Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi sebelumnya, soal ketersediaan stok beras yang menupis, hingga saat ini belum bisa dipetakan. Kepala Dinsos Riau Syarifuddin sebelumnya menyebutkan bahwa saat ini Dinsos Riau sedang menunggu laporan dari pihak Kabupaten Rokan Hulu terkait baperstok logistik yang sudah dilakukan sebelumnya.
Namun demikian, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjulaindi Rachman punya pandangan lain. Saat ditanyakan soal cadangan bantuan logistik untuk bantuan banjir itu, dia menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Riau tidak fokus pada masalah persediaan, melainkan lebih kepada penangan musibah banjir yang saat ini sedang melanda wilayah di Riau. “Kalau beras habis, minta lagi ke pusat,” katanya kepada wartawan, Selasa (09/02/2016).
Andi Rachman juga menolak untuk berbicara salah berapa jumlah angka bantuan logistik yang akan disaluran kepada masyarakat korban banjir. Namun untuk sementara ini, kebutuhan yang saat ini dibutuhkan masyarakat tetap menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Riau dalam menyalurkan bantuan.
“Kita tak usah bicara angka dululah. Yang jelas saat ini, apa yang sedang dibutuhkan masyarakat, itu dulu yang kita dulukan. Kalau angka sata tak tahu. Tanyalah ke Kadis Sosial intinya bagaimana masyarakat ini bisa kita bantu. Soal angka-angka nanti kita hitung,” sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Sosial Provinsi Riau Syarifuddin mengatakan bahwa bahwa dari sejumlah daerah di Provinsi Riau yang terkena musibah banjir, akan segara dilakukan batuan logistik, pihaknya sedang menunggu pendataan dari sejumlah kabupaten lain yang terendam banjir, selain di Kabupaten Kampar. “Kami takut juga stok habis,” katanya.
Untuk di wilayah Kampar Kiri Hulu, Pemerintah Provinsi Riau memberikan bantuan sebesar 170 kilo beras dan paket makanan. Sedangkan untuk daerah Kampar sebanyak 1 ton beras dan paket makanan.
“Cuma persoalannya sekarang di Rohil kami masih menunggu datanya. Setelah dilakukan bantuan baperstok lalu, hingga sekarang belum ada mereka lapor. Data itu kami butuhkan supaya penyaluran bentuan berikutnya lebih mudah dilakukan. Kami juga khawatir, lama-lama persediaan logistik menipis,” sambungnya. (Melba)