BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjulaidi Rachman, langsung mengalihkan pembicaraanya saat ditanya tentang komitmen Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya, yang mengacam akan mencopot kepala daerah apabila di wilayahnya masih terjadi kebakaran hutan dan lahan.
“Sekarang begini saja. Semuanya sudah bekerja keraskan, walau di daerahnya terjadi kebakaran hutan dan lahan,” katanya, Kamis (24/03/2016).
Dia meminta kepala daerah untuk tetap peka dengan kondisi daerahnya. Dengan kata lain, setiap ada informasi terbaru diminta segera melaporkan ke provinsi, agar bisa segera dilakukan koordinasi.
“Pokoknya tidak asalan. Sekarang komunikasi sudah mudah. Bisa berkomunikasi lewat telpon, sehingga masalah ini bisa cepat diatasi,” sambungnya.
Untuk informasi terkini yang berhasil dirangkum Pemerintah Provinsi Riau, tetap melakukan koordinasi, baik ditingkat provinis, kabupaten hinga ke pemerintah dalam skala kecil ke aparat kecamatan desa.
Saat ini, Pangdam, Danrem dan BPBD Provinsi Riau akan membahas kembali tentang evaluasi dan strategi menangani masalah kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
( Baca:Ancaman Presiden, Wilayah Kebakaran Hutan 2016 Kepala Daerahnya Dicopot, Bagaimana dengan Riau?)
Helikopter yang dijadikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hari ini, Kamis (24/03/2016) akan meluncur ke Pekanbaru dari Palangkaraya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger mengatakan, jenis helikopter yang akan membantu proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau itu adalah MI 08, sebanyak 2 buah.
“Hari ini sudah diberangkatkan. Namun karena jaraknya yang jauh, mungkin besok pagi heli itu sudah mendarat di Pekanbaru,” katanya kepada bertuahpscom, di Kantor Gubernur Riau.
Dia menambahkan 2 buah helikopter yang dipinjamkan BNPB itu untuk mendukung melakukan operasi pemadaman hutan dan lahan di Provinsi Riau. Ke 2 heli itu adalah 4 buah heli yang sebelumnya telah dijanjikan oleh pihak BNPB.
Selanjutnya, Pemerintah Provinsi Riau sudah menetapkan siaga darurat karhutla di Riau selama 3 bulan kedepan. Upaya penanganan Karhutla itu tetap akan dilakukan agar berencana asap tidak separah tahun 2015 lalu.
“Termasuk kedatangan Konsulat Singapura. Mereka berkomitmen untuk membantu kita dalam tangani asap,” sambungnya.
Penulis: Melba