BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Pesta Bikini yang belakangan ini santer diberitakan membuat reaksi dan kecaman dari berbagai pihak. Pasalnya masyarakat menilai bahwa hal tersebut tidak seharusnya dilakukan.
Tekait hal tersebut Manager F&B Event and Sponsorship The Media Hotel and Towers Ibnu M. Iqbal mengatakan sudah menerima surat pemanggilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
Surat itu berisi pemanggilan untuk menjelaskan pesta bikini bertema “Splash After Class†yang rencananya diadakan di kolam renang hotel yang berada di Jalan Gunung Sahari Raya Nomor 3 itu.
Menurut Ibnu, pihaknya akan taat dengan panggilan itu. “Tentu kami akan datang sekitar pukul 10.00 WIB,†ujar Ibnu seperti yang dilansir Tempo, Ahad, 26 April 2015. Namun Ibnu enggan menjelaskan apa yang akan dibicarakan dengan dinas tersebut. “Yang jelas, kami akan hadir.â€
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Purba Hutapea menuturkan, selain mengundang pihak hotel, mereka juga memanggil penyelenggara acara, yakni Divine Production. Dua pihak itu, ucap dia, akan dipanggil ke kantor dinas yang berada di Kuningan Barat, Jakarta Selatan, tersebut. “Semoga kedua pihak datang sekitar pukul 10.00 WIB,†kata Purba.
Purba berujar, pemanggilan itu untuk memintai keterangan kedua pihak ihwal pesta bikini sebagai perayaan bagi murid sekolah menengah atas yang lulus ujian nasional. Acara itu rencananya akan diselenggarakan pada 25 April 2015 pukul 10.00 WIB. Namun, karena desakan masyarakat, pihak The Media Hotel serta penyelenggara membatalkan acara itu.
Sebelumnya, Iqbal membuat keterangan tertulis ihwal acara itu. Menurut dia, pihaknya tidak tahu konten, publikasi, dan peserta yang akan ikut pesta di kolam renang itu.
“Kami hanya sebagai penyedia tempat dan akan membatalkan event pool party Splash After Class karena disinyalir akan diikuti oleh anak-anak di bawah umur,†ucapnya, Kamis, 23 April 2015.
Pemilik Divine Production, Immanuel Siregar, menyatakan kesiapannya jika kepolisian ataupun pihak lain yang memanggil dia dan tim untuk menjelaskan pesta bikini itu. Namun, menurut dia, tidak ada dasar untuk menuntut event organizer -nya ke polisi. “Acara Splash After Class itu memang untuk murid SMA, tapi untuk 18 tahun ke atas dan batal terlaksana,” ujarnya di Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis, 23 April 2015.
Pihak Devine pun membantah acara itu merupakan pesat bikini. Menurut Debby, acara itu merupakan summer dress dengan tempat di kolam renang. “Ini kesalahan bagian kreatif. Kami lagi cari desain aslinya yang tidak ada nama sekolah,” tuturnya. “Tapi kami tidak bisa menghubungi orang kreatif itu.”
Debby pun bingung soal masyarakat yang meributkan pesta ini dan pihaknya disebut sebagai penyelenggara nakal. Padahal acara yang digarap Divine mencontek pesta murid SMA dari penyelenggara lain. “Yang nakal itu beritanya,” katanya. “Kami rugi puluhan juta karena acara ini batal.” (*)