BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pada tanggal 16 Maret lalu, seluruh mini market ataupun ritel di seluruh Indonesia telah diberlakukan pelarangan menjual miras.
Terkait hal tersebut, Ustadz Felix Siauw ikut menanggapi dan membahas tentang miras di dalam akun twitternya @felixsiauw. Berikut ini 21 kicauan ustadz Felix terhadap miras.
Dalam pandangan Islam, khamr (miras), adalah bagian daripada dosa | dan tidak hanya dosa biasa, tapi bagian dari dosa besar
Allah berfirman | Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar..” (QS 2:219)
“Khamar adalah induk kejahatan dan paling besarnya dosa-dosa besar..” (HR Thabrani) | naudzubillah, keras sekali peringatan Rasulullah
Mengapa? karena khamr menghilangkan akal, dan bila akal sudah hilang | tak ada bedanya manusia dengan hewan, sama tak berpikir
Maka wajar bila dalam keadaan mabuk, hilang akal, banyak kriminal terjadi | karena pelakunya sudah tidak lagi menyadari, tidak berakal
Bagi yang beriman, cukup larangan Allah dan Rasul, mereka dengar dan taat | tapi kaum bebal susah, walau faktanya miras sangat merusak
Padahal secara logika dan realitas pun, khamr ini sangat mengerikan | hanya saja kekuatan pemilik modal memang bisa membeli apapun
Khamr itu berhubungan dengan kriminal, semakin tinggi konsumsi khamr | maka makin tinggi pula tingkat kriminalitas
Selain kriminal, juga memperburuk kesehatan | minum alkohol, sebetulnya tindakan merusak tubuh
Wajar mereka selalu bersama ALCOHOL, SEX, CRIME | memang tiga sekawan ini tak terpisahkan
Lha, secara historis, empiris, dan normatif jelas mengerikan, merugikan, dan dosa besar | sangat aneh bila ada yang ingin melegalkan
Karena didesak pengusaha miras, ingin dilegalkan sebagaimana eropa? | dan serampangan menafikkan semua fakta dan data statistik?
Apalagi beralasan bahwa melarang miras jangan dikaitkan agama | hal begini biasa dilakukan oleh yang tak beragama
Apalagi beralasan ini Indonesia berdasar NKRI dan UUD, bukan negara agama | padahal mayoritas Indonesia adalah Muslim?
Bagi seorang Muslim, saat dia bersyahadat, semua urusan agama | mulai dari hal paling kecil, apalagi hal yang besar
Tapi, beginilah bila para pemimpin tidak mengetahui Islam | pola pikirnya pun bukan halal-haram, tapi manfaat, itupun kapitalistik
Dalam sistem kapitalis, asalkan menghasilkan uang | miras yang merusak pun akan diusahakan dilegalkan
Dan harusnya ini jadi pelajaran bagi kita, benarnya nasihat Allah dan Rasul-Nya | ambillah pemimpin yang mengerti agama, yang beriman
Ambillah pemimpin yang amanah, yang takut pada Allah | karenanya, ia menerapkan pula aturan Allah, yang paling memahami manusia
Solusi ummat itu “pemimpin yang amanah” yang menerapkan “sistem yang amanah” | kembali pada Al-Qur’an dan As-Sunnah secara menyeluruh. (Iqbal)