BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Dua orang perampok beraksi di Pasar Tradisional Jorong Dalam Koto, Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Propinsi Sumatera Barat, Jumat (4/03/2016) kemarin sekitar Pukul 12.45 Wib siang.
Akibatnya 125 gram emas dan uang tunai senilai Rp 20 juta milik Riga Yati (42) pedagang Emas keliling dari pasar ke pasar Tradisonal, berhasil dibawa kabur perampok bersenjata api itu. Bahkan untuk melancarkan aksi perampokannya mengambil emas dan uang dalam tas milik Yati, dua perampok sempat meletuskan tiga kali tembakan. Sontak saja, penghuni pasar panik dan kocar kacir menyelamatkan diri.
Yati, saat melihat senjata api meletus didekatnya hanya bisa pasrah, sehingga dua orang perampok tanpa menggunakan tutup muka itu langsung memecahkan etalase tempat emasnya dengan menggunakan palu.
Hanya hitungan menit, kemudian perampok langsung melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor metik jenis Honda beat warna putih ke arah Kota Payakumbuh. Saat itu warga pasar, ingin mengejar dua perampok, naas ketika itu juga dua perampok kembali meletuskan senjata apinya.Dari beberapa keterangan warga pasar, menyebutkan dua pelaku sempat berbelanja di pasar membeli kaset sebelum melakukan aksi perampokannya.
“Sempat membeli kaset kepada saya,” sebut Il, penjual kaset.
Polres Payakumbuh bersama Kapolsek Kecamatan Payakumbuh terus memburu pelaku. Namun Polisi sudah terlebih dahulu melakukan olah TKP kejadian.
“ Kita terus memburu pelaku dan polisi sudah kita sebar keberbagai tempat. Kita juga dapat informasi dari warga bahwa ada yang melihat pria berboncengan dengan kendaraan roda dua jenis Beat ke arah perbukitan Taeh Bukit, kini anggota tengah melakukan perburuan,” sebut Kapolres Payakumbuh AKBP Yuliani melalui Kapolsek Payakumbuh AKP Asniwati.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu aksi kawanan perampok sempat menganiaya satu keluarga di Jorong Sopang, Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota. Bahkan kawanan rampok saat itu sempat menganiaya dan menyakiti anak korban yang masih duduk dibangku kelas 5 SD.
Penulis : Khatik