BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Memasuki peralihan musim hujan ke kemarau, wilayah Provinsi Riau mulai terdeteksi memiliki lima titik api. Hal itu sesuai pantauan satelit Terra dan Aqua Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Kamis (7/1/2016).
Hal itu disampaikan Kasi Data dan Informatika Kota Pekanbaru, Slamet Riyadi, mengatakan setelah lama titik hotspot tidak terdeteksi, pada hari ini kembali muncul lagi. “Lima titik hotspot yang berada di Provinsi Riau tersebar di Kabupten Meranti dua titik dan Kabupaten Bengkalis tiga titik,” katanya.
Namun dari ke Lima titik api tersebut yang memiliki tingkat kepercayaan di atas 70 persen hanya satu titik. “Kalau yang hotspot dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen ada 1 titik api,” jelas Slamet, Kamis (07/01/2016).
Secara keseluruhan titik hotspot di pulau Sumatera berjumlah 12 titik. Provinsi Aceh dan Riau menjadi penyumbang titik hotspot terbanyak yakni lima titik, diikuti provinsi Sumatra Utara (Sumut) dua titik.
Kendati titik hotspot kembali muncul di Provinsi Riau kata Slamet, belum mempengaruhi jarak pandang di beberapa Kota/Kabupaten seperti kota Pekanbaru jarak pandang berjarak 6 KM, Rengat 7 KM, Dumai 7 KM dan Pelalawan 7KM. “Adanya 5 titik hotspot di Provinsi Riau belum mempengaruhi jarak pandang dibeberapa kota di Riau,” tambahnya.
Sementara itu, mengenai prakiraan cuaca disampaikan Slamet, secara umum di wilayah Riau cerah dan berawan. potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tidak merata yang disertai dengan petir dan angin kencang terjadi disebagian wilayah Riau bagian barat, selatan, dan pesisir timur pada pagi, siang dan malam hari.
Aktivitas di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Provinsi Riau juga normal. Arus penerbangan berlangsung seperti hari-hari biasanya. Belum ada kendala akibat titik api yang mulai bermunculan. Pantauan kru bertuahpos.com di Papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) depan Kantor Wali Kota Pekanbaru meenunjukkan kualitas udara di level baik.
Pada pertengahan hingga akhir tahun 2015, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sempat kelimpungan akibat kualitas udara yang berbahaya akibat bermunculannya ratusan titik api di Riau dan Sumatera. Sehingga dilakukan modifikasi cuaca agar hujan bisa turun dimusim kemarau. (Riki)