BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Kendati masih ada jeda hingga Februari 2017, hingar bingar Pemilihan Walikota (Pilwako) Kota Pekanbaru sudah terdengar. Mulai bermunculan berbagai nama dan wajah baru yang menyatakan diri siap bertarung menjadi orang nomor satu di Ibu Kota Provinsi Riau ini.
Menurut Pengamat Politik, Peri Pirmansyah pada Pilwako Pekanbaru 2017 sangat memungkinkan memunculkan banyak kandidat. Pertimbangannya selain dari ramainya bakal calon, juga didukung faktor belum ada figur kuat. “Kalau incumbent sudah jelas. Rugi kalau partai politik tidak meminang. Tetapi untuk Pekanbaru saya kira memungkinkam untuk empat pasangan calon muncul bahkan lebih,” sebutnya, Kamis (24/03/2016).
Selain itu, melihat dari jumlah 45 kursi di DPRD Kota Pekanbaru, masing-masing partai berkemungkinan untuk menjalin komunikasi politik dengan partai lain mengusung pasangan calon. Hal itu dikarenakan partai politik boleh mengusung kandidat bila memiliki 20 persen atau sembilan kursi di legislatif.
Sedangkan 45 kursi di DPRD Pekanbaru tidak ada yang memenuhi syarat minimal tersebut. Saat ini perolehan kursi parpol terbanyak dari partai Golkar meraih 7 kursi disusul Demokrat 6 kursi. Sedangkan PDIP dan PAN masing-masing 5 kursi. PKB, Gerindra, PPP, Hanura masing-masing 4 kursi, lalu PKS mendapat 3 kursi. “Makanya kalau kita lihat, kemungkinan partai berkoalisi mengusung bakal calon bisa saja lebih dari empat pasangan,” sebut Dosen Hukum Tata Negara UIN Suska Riau ini.
Meski demikian tidak menutup kemungkinan pula partai politik mencari aman. Istilahnya berkumpul dan medukung calon yang dianggap kuat secara popularitas . “Seperti incumbent, partai politik pasti merasa rugi kalau tidak mendukung. Secara dari elektabilitas dan pamornya sudah terbentuk selama memimpin,” kata Peri.
Berkaca dari dua penyelenggaraan Pemilihan walikota di Pekanbaru selalu memunculkan hanya dua pasangan calon. Seperti Pilwako 2006, hanya dua paslon yakni Herman Abdullah mantan Walikota Pekanbaru berpasangan dengan Erizal Muluk bertarung dengan Erwandi Saleh mantan Wakil Walikota Pekanbaru yang berpasangan dengan Ayat Cahyadi. Pertarungan ini dimenangkan pasangan Herman Abdullah-Erizal Muluk dengan perolehan 65 persen suara.
Selanjutnya pada Pilwako 2011 juga hanya memunculkan dua pasangan calon Firdaus MT-Ayat Cahyadi dengan Septiana Primawati-Erizal Muluk. Meski diwarnai gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya pasangan Firdaus MT-Ayat Cahyadi ditetapkan sebagai pemenang pilkada tersebut. Maka menarik menyimak apakah pesta demokrasi di Ibu Kota Provinsi Riau ini berlangsung seru dengan ramainya bakal calon.
Penulis: Riki