BERTUAHPOS.COM (BPC), SIAK – Kabupaten Siak merupakan salah satu kabupaten di Riau yang memiliki  APBD terbesar dengan anggaran yang mencapai Rp 3,2 T pertahun.
Â
Meskipun memiliki APBD yang besar, Â realisasi APBD ke masyarakat seakan tak tersentuh. Hal ini ditandai dengan masih banyaknya penduduk Siak yang tergolong tidak mampu.
Â
Berdasarkan dari data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) memuat data penduduk miskin Kabupaten Siak sebanyak 73.369 orang atau setara dengan 17.300 Rumah Tangga Miskin (RTM).
Â
Dari data TNP2K di Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Siak tahun 2015, akumulasi penduduk miskin itu diuraikan dalam berbagai kategori. Di antaranya, penduduk sangat miskin kategori I, sedikitnya 2.618 RTM‎ ‎atau sebanding dengan16.016 orang.  Untuk kategori II, penduduk miskin berjumlah 2.654 RTM‎ atau sebanding dengan 13.195 orang.
Â
Sedangkan untuk kategori ‎III penduduk hampir miskin berjumlah 2.653 RTM atau sebanding dengan ‎11.770 orang. Sementara kategori IV, disebut sebagai penduduk rentan miskin berjumlah 9.375 RTM atau sebanding dengan‎ 32.388 orang.
Â
Rekapitulasi RTM atau individu di Siak justru didominasi oleh wilayah Kota Perawang. Sedangkan, Kota Perawang merupakan kota industri yang hidup 24 jam. Kota yang masih berada dalam naungan Kecamatan Tualang itu terdapat 4.172 RTM atau 19. 215 orang.
Â
Di 13 kecamatan lainnya, juga masih menyisakan orang miskin. Seperti ‎ Kecamatan Minas dengan jumlah 2.042 RTM dan 8.807 orang, Kecamatan Sungai Apit dengan jumlah 1.712 RTM atau 7.082 orang. Kemudian, ‎ Kecamatan Kandis sebanyak 1.686 RTM atau 7.004 orang, ‎ Koto Gasib sebanyak 1.228 RTM atau 5. 175 orang.
Â
‎Kemudian, di Kecamatan Bungaraya terdapat 1.183 RTM atau 4.877 orang. Di ‎Kecamatan Kerinci Kanan sebanyak 1.172 RTM atau 4.497 orang. Di ‎Kecamatan Lubuk Dalam sebanyak 949 RTM atau 3.645 orang. Di Kecamatan Siak sebanyak 760 RTM atau 3.041 orang. Di Kecamatan Mempura sebanyak 652 RTM atau 2.566 orang.Â
Â
Di Kecamatan Dayun sebanyak 568 RTM atau  2.565 orang. Di Kecamatan Sabak Auh sebanyak 502 atau  2.161 orang. Di Kecamatan Pusako sebanyak 384 RTM atau  1.491 orang. Penduduk miskin paling sedikit justru terdapat di  Kecamatan Sungai Mandau, dengan jumlah 290 RTM atau 1.243 orang.
Â
Kepala Bappeda‎ Siak Yan Pranajaya menyebut, data itu perlu divalidasi kembali dan perlu dicek ulang kelapangan. Sebab, TNP2K memang mengeluarkan data per tiga tahun sekali. Sehingga data yang dipedomani masih data tahun 2011.Â
Â
“Data termutakhir untuk kita pedomani belum keluar‎. Mau tak mau, tentu data tahun 2011 itu yang dapat dikeluarkan. Dari angka yang diuraikan, tentu perlu pembuktian ke lapangan,” jelasnya.
Â
Menurut dia, sejak dilakukan pendataan tahun 2011 lalu, dimungkinkan perekonomian masyarakat yang masuk kategori miskin sudah terangkat. Karena, sejak 2011 hingga tahun ini Pemerintah Kota Dumai juga punya program pengentasan kemiskinan.
Â
Dari data program di Bappeda Siak, pemerintah mengelompokkan penanggulangan ke dalam empat cluster. Pertama, program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga.‎ Kedua, program penanggulangan kemiskinan berbasis rakyat, berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil. Terakhir baru program-program lain baik langsung ataupun tidak langsung yang dapat meningkatkan ekonomi.
Â
“Berbagai program langsung rata-rata sudah berjalan hampir setiap tahun. Seperti pembagian Raskin secara cuma-cuma kepada masyarakat. Bahkan, Siak menjadi satu-satunya Kabupaten di Indonesia yang menggratiskan Raskin untuk warga miskin,” tandasnya. (syawal)
Â