BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Komisi E DPRD Riau melaksanakan hearing bersama Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Riau. Dalam pembahasan tersebut, Komisi E menyinggung dana yang dipergunakan oleh mereka dalam APBD Perubahan.
Namun ketika ditanya berapa anggaran BPBD dalam APBD Perubahan 2015 ini, Masnur sendiri tidak bisa memastikan hal tersebut. “Aduh lupa saya, tapi untuk penambahan mereka hanya sebesar Rp 150 juta saja dari anggaran murni,” tutupnya.
“Hearing kita menyangkut tentang dana mereka di APBD Perubahan kemarin,” kata Ketua Komisi E DPRD Riau Masnur, Jumat (13/11/2015)
Â
Berdasarkan peraturan dari Mendagri, kata Masnur, memang sulit menganggarkan untuk bantuan dana. “Kecuali kita dapat status,” lanjutnya,
Â
Pihaknya juga meminta kepada BPBD untuk mewaspadai bencana kabut asap yang setiap tahunnya terjadi. Seharusnya BPBD harus bisa mewaspadai hal-hal yang memicu timbulnya bencana.
Â
“Mereka harus mendeteksi dari awal, jangan sampai terjadi lagi karhutla,” jelasnya.
Â
Meskipun kabut asap di Riau sudah usai, yang terjadi saat ini adalah bagaimana cara menanggulangi banjir yang terjadi saat musim penghujan. Dirinya juga mempertanyakan apakah BPBD mempunyai anggaran untuk mengantisipasi hal tersebut.
Â
“Dan katanya dana tersebut ada, namun terbatas juga anggaran yang ada. Sifat mereka itu kalau sudah status meninggkat, BNPB akan membantu untuk dananya, kita lebih baik sifatnya untuk operasional saja,” jelasnya politisi Golkar tersebut.
Â
Disinggung mengenai penolakan BPBD untuk bantuan pembuatan 1000 kanal, Masnur tidak merasa dilangkahi. Karena BPBD sendiri khawatir menggunakan hal tersebut karena belum jelasnya payung hukum.
“Ditender tidak, karena penggunaan tidak jelas, jangan sampai mereka yang kena jika menggunakan dana tersebut,” tutupnya. (iqbal)