BERTUAHPOS.COM, BAGANSIAPIAPI – Pemerintah Kabupaten Rohil melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat mengingatkan kepada penerima dana bantuan Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) untuk serius dalam mengelola dana tersebut.
Seperti dipaparkan Kabid UED dan TTG, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Program Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP), Tri Delsifiatai, Senin (16/02/2015). Diharapkan dana UED-SP dapat digunakan semaksimal mungkin untuk mengembangkan usaha, sehingga dapat meningkatkan perekonomiann masyarakat.
“Apalagi bantuan ini hanya diberikan bunga kecil, kira-kira satu persen. Jadi diharapkan pada pengurus desa yang mengelola UED-SP ini bisa lebih serius untuk mengembangkannya,” ujarnya.
Tri Delsifati menambahkan dana UEP-SP ini sengaja dikucurkan untuk mengentaskan kemiskinan. Sehingga diprioritaskan dana ini diberikan kepada masyarakat yang berbenghasilan rendah. Namun tak dipungkiri jika dana pinjaman ini memiliki tingkat pengembalian yang rendah, karena penerimanya pun berpenghasilan rendah.
“Memang banyak faktor untuk hal. Malahan kebanyakan mereka menganggap pinjaman ini diberikan secara cuma-cuma. Dari 29 desa penerima di Rohil, banyak juga yang gulung tikar, meskipun ada juga yang berhasil maju. Contohnya di daerah Ujung Tanjung dimana dana Rp 500 juta tadi dikembangkan sekarang sudah sekitar RP 3,5 milyar,” paparnya.
Program Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) merupakan dana sharing sebagian dari APBD provinsi dan APBD kabupaten Rokan Hilir. Pada tahun 2005 ada 29 desa , masing-masing desa mendapat kucuran pertama Rp 500 juta dari program.
Penyaluran dana bantuan tersebut berakhir tahun 2012. Dimana setelah dieditor oleh pihak inspektorat dianggap dana UEP-SP tidak tepat sasaran. Sehingga mulai tahun 2013 sudah dilimpahkan ke kabupaten kota Rokan Hilir. (dian)