BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Secara tradisional, proses pemilu selalu mendatangkan kapital dari luar yang relatif besar yang mampu mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Demikian juga dengan pemilu kali ini.
Head of Research, KSK Financial Group, David Cornelis, mengatakan pada April 2004, IHSG naik 6 persen, sedangkan di 2009 sebesar 18 persen. Di Juli 2004, menguat 3,4 persen, sedangkan Juli 2009, naik 14,6 persen.
“Suhu politik yang panas sejenak mereda pascapileg, sampai nanti naik kembali setelah hasil pemilu parlemen di rilis di Mei, hingga Juli. Setidaknya di tahun pemilu dalam tiga periode sebelumnya, IHSG naik paling sedikit sebesar 44,6 persen,” tutur dia..
Â
Dia melanjutkan, walaupun secara teknis memang ada target mencapai 5.000, namun secara fundamental tidak satu faktor pun yang mampu menjustifikasi kenaikan IHSG belakangan ini, karena secara fundamental di Semester 1 2014 ini, level wajarnya hanya di rentang 4.400-4.800.
“Di atas itu level tersebut hanyalah euforia semata, apalagi kondisi bursa global dan regional yang masih dalam tren pelemahan. Maka wajarlah IHSG untuk terkoreksi normal, karena kenaikan sebelumnya hanyalah bersifat sentimen sesaat, bukan fundamental,” tukas dia(Okezone)