BERTUAHS.COM (BPC), PEKANBARU – Dunia usaha di Riau meminta agar pemerintah terbuka soal biaya produksi minyak dan gas atau Migas.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau, Wijatmoko Rah Trisno, mengatakan keterbukaan pemerintah terhadap hasil produksi Migas dianggap perlu agar masyarakat dan pengusaha juga mengetahui soal hitung-hitungan produksi sumber daya alam itu.
Dia menambahkan keterbukaan itu bahkan meliputi masalah biaya lifting, pengelolaan hingga pendistribusian Migas ke konsumen. Langkah itu dianggap sebagai bentuk transparansi pemerintah kepada masyarakat.
“Terbuka semua, baik tentang biaya produksi bahan bakar minyak dari tahapan lifting, pengolahan, hingga distribusinya ke konsumen,” katanya.
Menurutnya, selama ini jika pemerintah menaikkan harga BBM dengan alasan mengikuti harga minyak dunia, tentu pemerintah harus konsisten ikut menurunkan harga di saat terjadi pelemahan harga minyak dunia.
Namun yang terjadi saat ini, pemerintah justru mencari alasan untuk tidak menurunkan harga BBM. “Padahal pada saat harga minyak dunia naik, pemerintah langsung mengatakan tidak mungkin untuk menaikkan anggaran subsidi BBM di APBN,” sambungnya. (Melba)