BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dinas Cipta Karya Provinsi Riau menyebutkan program Rumah Sangat Sederhana atau RSS, tetap dilimpahkan ke developer untuk proses pembangunannya.
Kepala Dinas Cipta Karya Dwi Agus Sumarno mengatakan dalam suatu kawasan pembangunan tersebut diperuntukkan satu rumah mewah, tiga rumah sedang dan enam RSS (1, 3, 6). “Yang RSS inilah yang akan disubsidi oleh pemerintah,” katanya, Senin (11/05/2015).
Kepada bertuahpos.com, saat ditemui di Gedung Daerah Provinsi Riau, Dwi menyebukan bahwa kepala daerah diminta tetap aktif mengembangkan kawasan 1,3,6 tersebut. Bentuk subsidi yang akan dikurkan pusat yakni pada harga dan bunga bank.
Sementara ini Dwi belum bisa menyebutkan berapa target penetapan harga untuk RSS ini. Kemungkinan besar, untuk harga masih bergantung pada jumlah tanah yang tersedia. Sebab tanah di wilayah perkotaan cenderung jauh lebih tinggi dibading wilayah pinggiran.
Dalam waktu dekat pemerintah mungkin akan melakukan rapat koordinasi dengan Dirjen Perumahan untuk membahas standarisasi harga RSS. Apakah berpatokan pada Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) atau berdasarkan jumlah bantuan yang akan diberikan dengan mengacu pada likuiditas masing-masing daerah.
“Kami sekarang lagi menghimpun dari setiap Kabupaten / kota. Baru ada beberapa kabupaten, yakni Dumai, Rohil dan Kampar. Untuk Pekanbaru sendiri kami belum bertemu dengan pihak terkait untuk membahas ini,” tambahnya.
Untuk sementara ini, Kota Pekanbaru masih terkendala lokasi atau lahan mana yang akan dijadikan sebagai lokasi pembangunan RSS tersebut. Menurut Dwi, minimal kapasitas lahan yang tersedia yakni seluas 10 hektar. Sebab jika luas area ini kurang dari 10 hektar, target untuk membangun target 1,3,6 tidak mencukupi.
“Luas kawasan 10 hektar itu kalau tidak salah saya diprediksikan satu hektar akan terbangun sektar 40 rumah. Akan ada 400 rumah yang akan berdiri pada luas lahan 10 hektar. Dan ada 240 RSS,” tambahnya. (melba)