BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tingginya harga daging ayam ras di pasar tidak hanya dikeluhkan oleh masyarakat. Sejumlah pedagang di Pekanbaru juga mengaku dipusingkan dengan tingginya harga daging ayam ras.
Seperti yang disampaikan Muim, Pedagang di Pasar Kodim Pekanbaru, tingginya harga ayam ras membuat dia harus mengurangi sekitar 50 persen penjualannya. Biasanya dalam sehari Muim menyediakan sebanyak 100 kilo ayam ras perharinya.
“Sekarang, tinggal 40 sampai 50 kilogram saja sehari. Penjualan ayam sekarang sangat jauh merosot, sejak habis lebaran lalu,” ujarnya kepada bertuahpos.com, Senin (22/08/2016).
Dia menyebutkan, tingginya harga ayam ras membuat masyarakat memilih untuk tidak mengkonsumsi ayam. Sebagian besar masyarakat yang berkunjung ke pasar saat pagi hari banyak membeli telur dan sayur saja. Ayam ras sangat sedikit peminatnya.
Hal sama juga dialami oleh Ujang, seorang pedagang ayam ras di pasar tradisional Palapa, Jalan Durian Pekanbaru. Dalam sehari, satu kota persediaan ayam yang di jalannya bahkan tidak habis terjual.
Melihat kondisi seperti ini, dia meminta agar pemerintah bisa mengambil sikap. Para pedagang juga menduga ada permainan kartel harga oleh oknum tertentu.
“Kami sebagai pedagang sudah tak bisa berbuat banyak. Semakin hari, jumlah jual ayam semakin sedikit. Masyarakat ramai kepasar tapi tidak membeli ayam,” ujarnya.
Dia mengatakan, penyebab kenaikan ini terjadi pasca lebaran Idul Fitri lalu. Pada saat itu, dari pihak perusahaan memang mengurangi suplai ayam ras ke pasar tradisional. Pedagang terpaksa menaikkan harga karena modal awal juga naik.
Menanggapi masalah ini Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, Muhammad Firdaus mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak agen penyedia ayam ras, untuk mengetahui ketersediaan pasokan ayam.
“Mereka malah mengeluhkan hal yang sama dengan pedagang. Terkendala seperti itu juga. Sejauh ini kami masih mengarahkan kepada Bulog untuk melakukan penyediaan barang. Mudah-mudahan itu bisa teratasi,” ujarnya.
Firdaus kuat menduga bahwa tingginya harga ayam ras di pasar tradisional berkaitan dengan kartel harga yang dilakukan oleh pihak tertentu. Menurut dari pengakuan agen, bahwa masalah harga perusahaan yang menentukan.
“Masalahnya perusahaan penyuplai ayam di Riau juga banyak dari luar daerah seperti Medan dan Sumbar. Makanya ini menjadi sulit,” sambungnya.
Penulis: Melba