BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kalangan penggiat bisnis kuliner di Kota Pekanbaru seolah tidak ingin ketinggalan momentum peringatan Hari Anti Korupsi (HAKI), yang diselenggarakan di Riau.
“Sebagai pebisnis kuliner, harapan kami Indonesia bisa terbebas dari semua praktek korupsi baik di level nasional sampai daerah yang masih belum mau move on dari tradisi setor menyetor, pungli, permainan proyek dan lain-lain,” kata Ridwan selaku Manager Operasional Oemah Abah kepada bertuahpos.com, Kamis (08/12/2016).
Baginya budaya korup tidak hanya merugian negara, melainkan membuat semua sektor ikut merasakan dampak buruk, baik secara pemerintahaan, swasta, lingkungan sosial, keluarga bahkan individu sendiri.
” Termasuk juga didalamnya korupsi waktu. Kan itu sudah dianggap hal biasa bagi masyarakat kita saat ini,” sambungnya.
Secara internal, Oemah Abah juga menjalankan gerakan good corporate govermance. Upaya ini dilakukan agar budaya anti korupsi bisa diterapkan di kantor dan dalam bermasyarakat sekalipun. “Say no to corruption lah, pokoknya, “tambahnya.
Suara senada juga diutarakan oleh Owner Kerang Cocol, Fahmi. Kepada bertuahpos.com dia berpendapat, kalau bisa koruptor di Indonesia dihukum sama dengan koruptor di Korea Utara.” Langsung tembak mati,” katanya.
Bagi Fahmi, peringatan HAKI diyakini bahkan tidak berpengaruh sama sekali terhadap pejabat untuk memperbaiki diri. Intinya tindakan nyata harus menjadi prioritas utama, baru bersuara anti korupsi. “Kalo hanya peringatan tapi masih banyak yang korupsi, sama aja bohong,” tambahnya. #HAKI
Penulis: Aldilla Hamama Putri