BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Masyarakat korban banjir besar di Nagari Pangkalan dan Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota sejak Selasa (9/02/2016) mulai merasakan gatal-gatal.
Walinagari Pangkalan Diswanto, meminta Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota untuk memberikan bantuan dokter dan tenaga medis serta obat-obatan untuk antisipasi gejala penyakit pasca banjir seperti demam, gatal-gatal, diare, munta ber dan penyakit kulit.
“Kini warga kita sudah mulai merasakan gatal-gatal. Tentu wabah penyakit sesudah musibah banjir ini yang menjadi kekhawatiran bagi ribuan masyarakat kami yang menjadi korban banjir,” harap Walinagari.
( Baca : Masyarakat Pengungsi Banjir Mulai Kembali Kerumah)
Diswanto juga meminta agar Pemerintah menggratiskan pemeriksaan bagi seluruh warga korban banjir untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat pasca banjir. “Kita ingin semua warga korban banjir diperiksa kesehatannya secara gratis. Dengan diketahuinya kondisi kesehatan masing-masing korban banjir, maka masyarakat bisa mencari obat atau menjaga kesehatan mereka,” pintanya.
Camat Pangkalan, Andri Yasmen, juga menghwatirkan terkait kondisi kesehatan masyarakat pasca banjir dua hari lalu. Mengingat, saat ini sebahagian warga terutama yang sudah berusia lanjut mengeluhkan gatal-gatal. Meski sudah didirikan dua posko kesehatan, pertama di Puskesmas Pangkalan, dan di Nagari Gunuang Malintang, namun dikhawatirkan bakal kekurangan dokter dan tenaga spesialis serta obat-obatan.
( Baca: Musibah Banjir Datang Waspadai Penyakit Ini dan Pencegahannya)
“Kita juga mengharapkan adanya bantuan dokter spesialis dan obat-obatan untuk melakukan antisipasi wabah penyakit pasca banjir. Memang kita sudah mendirikan posko kesehatan, tetapi tentu dengan banyaknya korban banjir dikhawatirkan kekurangan tenaga media dan obat-obatan,” pinta camat. Ditempat terpisah, Pj. Bupati Limapuluh Kota Yendri Tomas, menyebut sudah mengintruksikan kepada instansi terkait seperti Dinas Kesehatan untuk menyebar dokter ke daerah korban banjir.
Bupati juga meminta agar puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan terendah seperti Postu untuk bisa memberikan pelayanan kepada warga korban banjir 24 jam.
“Kita sudah sampaikan kepada instansi terkait untuk mengirimkan dokter spesialis kulit, penyakit gatal-gatal dan diare kelokasi korban banjir. Karena sudah dapat dipastikan setiap wilayah korban banjir, akan banyak penyakit setelahnya. Ini yang menjadi fokus kita disamping bantuan berupa makanan siap saji, dan pakayan,” jelas Yendri Thomas.
Seperti diketahui, akibat banjir besar selama dua hari di Nagari Pangkalan dan Gunuang Malintang di Kecamatan Pangkalan, telah meluluh lantakkan rumah 2300 KK dan sekitar 5.000 jiwa masyarakat jadi korban dan harus mengungsi. Tidak sedikit kerugian secara materi yang diakibatkan banjir Minggu-Senin (7-8/02/2016) dua hari lalu itu. Walau belum dihitung secara pasti, tetapi diperkirakan kerugian materi di dua Nagari itu menembus angka Rp 10 miliar. (khatik)