BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pasca terjadinya musibah banjir di Provinsi Tetangga Sumatra Barat, dikhawatirkan akan membuat putusnya rantai distribusi sembako dari provinsi itu ke Riau.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, Muhammad Firdaus tidak menafikkan, bahwa terputusnya pasokan sembako itu bisa saja terjadi.
“Sebab pasca banjir, lahan-lahan masyarakat yang rusak di Sumbar tentu butuh waktu untuk melakukan perbaikan. Dalam rentang waktu seperti ini, kami khawatir akan terjadi putusnya distribusi sembako dan sayur-sayuran ke Riau,” katanya kepada bertuahpos.com, Senin (15/02/2016).
Dia menambahkan bahwa, dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi Riau akan melakukan pertemuan dalam satu forum dengan pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) Riau, Pertamina dan satuan kerja terkait lainnya untuk mencari solusi dalam masalah ini. ( Baca : Dampak Banjir, Disperindag Pekanbaru Sebut Sembako Naik Sedikit)
Selain itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau juga akan melibatkan tim pengendalian inflasi daerah atau TPID Riau. Keterlibatan lembaga ini dianggap sangat menentukan persoalan keberlangsungan ketersediaan sembako di Riau pasca musibah banjir yang menghantam wilayah itu.
Firdaus menyebutkan, soal ketersediaan beras di Riau misalnya, Pemerintah Provinsi Riau meminta kepada bulog agar bisa menjamin itu menjelang proses distribusi kembali lancar, termasuk pihak pertamina untuk menjamin pengendalian gas elpiji.
“Kami akan bahas dulu konsepnya seperti apa. Kami menyedari bahwa hal seperti ini nantinya akan bisa menjadi masalah baru, jika tidak segera dicarikan solusinya. Untuk cadangan beras kami sudah minta bulog yang jamin sementara untuk kebutuhan pangan, kami akan komunikasikan dulu dengan dinas terkait,” sambungnya. ( Baca : Ibu Rumah Tangga di Bengkalis Pusing, Harga Sembako Naik Turun)
Jikapun terjadi putusnya pasokan pendistribusian sembako dari daerah itu ke Riau, ketersediaan pangan di Riau sendiri harus mencukupi. Sebab, jika tidak, dia mengkhawatirkan akan terjadinya lonjakan harga yang tinggi.
“Ketersediaan pangan bagaimanapun harus tetap dijaga di pasaran. Langkah ini kami yakini akan efektif untuk menjaga kestabilan harga dipasaran. Kita harus punya stok untuk antisipasi,” ujarnya. Dalam hal ini, lanjut Firdaus, setiap instansi terkait akan memainkan perannya masing-masing dalam menjaga ketersediaan pangan dan sembako di pasar. (Melba)