BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau menyakini praktik investasi bodong hingga kini masih berjalan.Untuk itu masih perlu langkah dalam upaya penyadaran kepada masyarakat agar tak mudah tergiur dengan tawaran investasi tersebut.Â
Plt Kepala OJK Riau Yusri mengatakan, mengurangi risiko masyarakat jadi korban investasi bodong memang butuh upaya pencegahan melalui sosialisasi berkelanjutan. Langkah ini juga perlu dilakukan bersama dengan Pemda dan aparat kepolisian.Â
Yusri mengatakan langkah sosialisasi secara kontinyu perlu, karena masyarakat membutuhkan pemahaman yang benar tentang perusahaan investasi. Tak hanya itu, pengetahuan tentang bagaimana menjalankan investasi juga penting untuk diberikan supaya terhindar dari perakteik investasi bodong.Â
“Saya yakin di Riau masih ada yang melakukan praktik investasi bodong ini, cara mengenalinya cukup mudah di awal, kalau ada yang menawarkan untung 25% – 30% sebulan itu sudah tidak wajar, lalu periksa kelengkapan perizinan usaha dan kegiatan bisnisnya,†katanya.
Sebelumnya OJK mencatat, akibat praktik investasi bodong ini, OJK menghitung selama 10 tahun terakhir yaitu dari 2007 – 2017, potensi kerugian yang diderita masyarakat sebagai korban penipuan sudah mencapai Rp105,8 triliun.Â
Beberapa perusahaan investasi bodong dengan korban cukup banyak diantaranya adalah Koperasi Pandawa dengan nasabah sekitar 549.000 orang, lalu Dream 4 Freedom nasabahnya sekitar 700.000 orang, ada pula Cakra Buana Sukses Indonesia dengan nasabah 7.000 orang dan perusahaan penyelenggara ibadah umroh First Travel dengan nasabah 58.000 orang. (bpc3)