BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melakukan evaluasi lanjutan terhadap Rencana Bisnis Bank atau RBB yang sudah diajukan Bank Riau Kepri (BRK), kemarin.
Kepala OJK Riau, Muhammad Nurdin Subandi mengatakan, tahapan evaluasi dari RBB itu sudah yang kedua kalinya, setelah sebelumnya RBB yang diajukan BRK juga sempat diminta kelengkapan syarat dan persiapannya.
“Kami masih akan tetap melakukan evaluasi terhadap rencana bisnis tadi, ternyata ada beberapa hal yang menjadi bahasan kami untuk diperbaiki,” katanya kepada bertuahpos.com, Selasa (29/03/2016).
Salah satu catatan OJK terhadap rencana bisnis Perbankan Daerah itu adalah pertumbuhan kredit dan pertumbuhan dana pihak ketiga. Pertemuan kemarin itu, BRK sudah menyampaikan hasil revisinya, terkait hasil evaluasi OJK sebelumnya.
Saat ini pihak OJK sudah menyampaikan hasil revisi evaluasi BRK. Berkas dan laporan yang sudah diterima OJK itu kembali akan dilakukan evaluasi, supaya lebih mengena, apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang diminta OJK, sesuai dengan rekomendasi sebelumnya.
( Baca:BRK Akan Buka 17 Kantor Tahun Ini)
“Kami sudah lakukan pembahasan itu. Kami sampaikan lagi kepada banknya untuk diperbaiki lagi,” tambahnya.
Soal pertumbuhan kredit BRK tetap menjadi catatan OJK, termasuk kondisi internal BRK dan kondisi realisasi, terakhir Desember 2015 kemarin.
“Angkanyakan masih angka perkiraan. Sehingga pertumbuhannya berbeda. Itu yang kami minta untuk dilakukan perbaikan,” sambungnya.
Selain itu, BRK juga melaporkan tentang rencana pembukaan 17 kantor cabang di Riau dan Kepulauan Riau, kepada OJK. Direktur Utama Bank Riau Kepri, Irvandi Gustari mengatakan, diantaranya Cabang 1 kantor, Canbang Pembantu sebanyak 2 kantor, kedai 12 kantor dan sisanya kantor Kas. “Total kantor ada sebanyak 17,” ujarnya.
Dia menambahkan pembukaan kantor baru BRK dalam rangka ikut berperan serta terhadap tumbuh kembangnya ekonomi rakyat. Dia meyakini bahwa daerah yang tidak ada bank, begitu tersedia bank akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.
Untuk menutup kekurangan faktor ekonomis, BRK melakukan sistem silang. Bank Pembangunan Daerah itu akan menguatkan cabang yang lebih memberikan prioritas keuantuang.
“Jadi kalau di kecamatan satu tidak menguntungkan, maka di kecamatan lain kami prioritaskan agar lebih menguntungkan,” ujarnya.
Penulis: Melba