BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Setiap tanggal 14 Februari, di setiap belahan dunia melakukan perayaan hari kasih sayang atau Valentine Day. Untuk itu, DPRD Kota Pekanbaru juga menghimbau warga Pekanbaru, khususnya masyarakat muslim untuk tidak merayakan hari tersebut.
Anggota DPRD Pekanbaru Mulyadi dari fraksi Partai Keadlian Sejahtera (PKS) mengatakan bahwa hari valentine sendiri tidak pernah ada di dalam ajaran islam. Dirinya mengatakan bahwa Islam mewajibkan umatnya untuk saling mengasihi dan menyayangi semua makhluk, kapan pun dan di manapun bahkan terhadap hewan dan seluruh alam.
“Tidak ada makna hari kasih sayang dan lainnya. Apalagi dengan munculnya penjualan coklat dengan berhadiah ini itu segala macam, bahkan pernah terdengar kabar berhadiah kondom. Tentu saja itu tidak baik,” katanya, Kamis (11/2/2016)
Mulyadi mengatakan, masyarakat terkhusus kepada remaja untuk mengindahkan setiap larangan yang disampaikan oleh para tokoh masyarakat dan alim ulama. “Karenanya, menjadi haram jika umat muslim ikut-ikutan merayakannya,” pungasnya.
Dirinya juga meminta kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sebagaimana komitmen wali kota yang ingin menjadikan kota Pekanbaru menjadi yang Madani, harus mampu menegakkan aturan dan tidak memberi celah terhadap setiap kemaksiatan.
“Jika pemerintah tidak turut berperan langsung dalam melakukan pencegahan, maka kami khawatirkan budaya asing tersebut, menghilangkan budaya asli Indonesia,” tutupnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak lama mengingatkan agar umat Muslim di Indonesia, khususnya Pekanbaru tidak ikut-ikutan merayakan Valentine. Hal itu disampaikan Ketua Fatwa MUI Pekanbaru , Akbarizan kepada kru bertuahpos.com. “Kita mengingatkan lagi, umat muslim tidak usah ikut-ikutan rayakan valentine day. Karena bukan budaya kita,” katanya.
Akbarizan, yang juga Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau menilai para kaula muda sudah banyak salah kaprah. Dirinya menuturkan hari kasih sayang seperti valentine day hanya berlaku di bangsa-bangsa barat. Selain itu dalam ajaran Islam berbagi kasih sayang sesama umat manusia dilakukan setiap hari.
Sebagai mana latar belakangnya, Valentine itu merupakan hari raya bagi kaum non-Islam di Roma Italia. “Untuk itu, mereka yang beragama Islam, tidak usah ikut-ikutan merayakan hari valentine,” sebutnya.
Apalagi, kata Akbarizan di masyarakat saat ini berkembang adanya indikasi Valentine dijadikan sebagai hari untuk ajang “menghalalkan” seks bebas. Â (iqbal)
Â