BERTUAHPOS.COM (BPC), PKANBAERU – Lonjakan harga komuditi cabe di pasaran acapkali membuat masyarakat mengeluh. Sebab harga komuditi ini selalu memberi dominan penting dalam kenaikan harga, hampair pada setiap momentum.
Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan (BPK) Provinsi Riau, Darmansyah, merubah pola dan perilaku konsumtif masyarakat menjadi produktif diyakini akan mampu menekan harga cabe. Dia meminta kepala Dinas Pertanian untuk memberikan kepada masyarakat, agar tidak lagi bergantu pada cabe dipasaran, melainkan merupah pola untuk menanam tanaman itu dipekarangan rumah.
“Bisa dimulai dari Dinas Pertanian untuk menggalakan penanaman cabai di setiap pekarangan rumah warga. Langkah ini sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga cabai didaerah kita,” katanya.
Dia menambahkan, untuk saat ini pihak BKP Riau sendiri sudah mulai merealisasikan langkah itu. Tergetnya, pada tahun 2017 nanti aksi tanam cabe dipekarangan rumah menjadi salah satu pembahasan peting bagi BKP dalam Musrenbang
Degan demikian, menurut Darmansyah, masyarakat akan lebih mudah untuk mengkonsumsi salah satu komuditi pokok masyarakat itu. Dengan demikian, ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi cabe dipasaran semakin berkurang dan harga cabe tidak lagi menjadi keluhan masyarakat.
Salah satu contoh rill, bagaimana komuditi ini sangat menentukan gelolak harga dipasaran, pada saat momentum seperti lebaran dan tahun baru. Kenikan harga sejumlah bahan pokok, termasuk harga cabe dipasaran, adalah salah satu komuditi yang menjadi keluhan di tengan masyarakat.
Beberapa pekan sebelum momentum natal dan tahun baru di akhir tahun 2015 lalu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau mencatat terjadi gelolak kenaikan harga sembako sebesar 15 persen. Meski angka ini diakui belum memebuat masyarakat bergejolak, tetap saja kenakan itu memberatkan masyarakat.
Namun pada kenyataan, bahkan beberapa hari setelah momentum tahun baru selesai, harga cabe di pasaran mash tetap saja tingg. Hal ini terjadi tidak lain, pada saat momentum liburan seperti itu, tingkat konsumsi masyarakat terhadap cabe juga meningkat. Dengan kata lain, pasar akan melakukan kenaikan harga.
Selain itu, bisanya yang menjadi kendala dalam masalah harga cabe di Riau adalah, pasokan buah pedas itu masih didistribusikan dari provinsi tetangga. Dengan demikian, acap kali Pemerintah Provinsi Riau beralasan bahwa kondisi infrastruktur akan menjadi penghambat masuknya cabe ke Riau, belum lagi masalah tarif transportasi sebagai ekonomi biaya tinggi. Sehingga membuat harga komuditi itu, justru naik berlipat pada saat dijual ke masyarakat.
Alasan lain adalah perubahan cuaca yang juga mejadi salah satu penyebab harga cabe di Riau sering meroket. Misalnya saja pada saat musim hujan menyelimuti wilayah Sumatera. Jalur transportasi pengangkut sembako dari provinsi tetangga seringkali menjadi kendala masuknya harga cabe di Riau. Hal ini terjadi, tidak lain disebabkan karena Riau masih bergantung pada provinsi lain, untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakatnya. (Melba)
Â