BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Haul dan mendoa untuk mengenang 4 tahun almarhum Budayawan Riau Tenas Effendi digelar di Balai Adat Melayu Riau, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Kamis, 28 Februari 2019.
“Hari ini tepat 4 tahun mendiang Tenas Effendi berpulang kerahmatullah. Dia meninggal pada tanggal 28 Februari 2015 lalu di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad,” kata Ketua MKA LAM Riau, Al-Azhar, mengawali sambutannya dalam acara itu.
Sosok Tenas Effendy tak akan pernah ditemukan lagi di Riau. Dalam kajian biologis menyebut tak ada orang yang memiliki karakter sama, walau dilahirkan dalam kondisi kembar identik.
Dari sisi pemikiran dan kepedulian terhadap budaya, pemikiran-pemikiran mendiang untuk mempertahakan dan membesarkan budaya Melayu sangat berjasa. Dan belum tentu ada sosok budayawan lainnya yang setia mengikuti jejak almarhum.
Data dari LAM Riau, sepanjang hidupnya, mendiang sudah menulis sebanyak 134 judul buku dan tersebar dibanyak perpustakaan lokal, dalam negeri hingga ke luar negeri.
“Dari jumlah itu kami baru bisa mengumpulkan arsipnya sebanyak 126 judul. Sisanya masih kami telusuri di banyak perpustakaan bahkan hingga ke luar negeri,” ujar Al-Azhar.
Dari sekian banyak buku yang almarhum tulis, “Tunjuk Ajar Melayu” merupakan buku yang paling banyak dijadikan sebagai objek penelitian dan kajian ilmiah. Bahkan saat ini masih ada salah satu mahasiswa di salah satu perguruan tinggi yang menyusun desertasinya mengenai petuah Tunjuk Ajar Melayu.
“Almarhum Pak Tenas, punya gagasan dan pemikiran yang membangun dan menlestarikan budaya. Inilah yang banyak mendapatkan apresiasi, tidak hanya dari masyarakat Riau dan Indoensia bahkan hingga ke luar negeri yang punya karakter budaya sama,” sambungnya.
LAM kemudian mengundang seseorang bernama Mukhlis Baini, dalam haul ke 4 ini. Dia adalah tokoh Bugis dari Sulawesi Selatan yang sangat menjuunjung tinggi kebudayaan Bugisnya.
Mukhlis Baini diketahui sudah mengenal mendiang Tenas Effendy sejak 35 tahun silam. Dia lah yang mengusulkan agar Tenas diberi penghargaan tanda jasa dari Presiden RI. Dan usulan ini sudah dilakukannya sejak tahun lalu.
“Selama ini kami (LAM) tidak perbah tahu tentang usulan ini. Dan hari ini semuanya akan diceritakan oleh Pak Mukhlis Baini, tentang kenangan-kenangan bersama Tenas Effendy,” tuturnya. (bpc3)