BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Matinya tanaman hias pucuk merah di Jalan Nangka, Pekanbaru disinyalir karena kurang perawatan. Sehingga perencanaan pertamanan kota oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) pun dipertanyakan.
Seperti yang disampaikan Pengamat Perkotaan, Mardianto Manan saat berbincang dengan bertuahpos.com, Sabtu (23/08/2014) menjumpai satu dari dua tanaman yang baru ditanam sepanjang jalan Tuanku Tambusai mati kekeringan.
Dari 230an batang tanaman yang memiliki nama latin Syzygium Oleina hampir separuhnya mati. “Saya hitung ada sekitar 90 tanaman mati, jadi istilahnya dua tanaman yang ditanam satu mati. Indikasinya yang perawatan yang kurang, sekedar hanya menanam,” sebutnya Sabtu (23/08/2014).
Hal tersebut sangat disayangkan alumni Jurusan Perencanaan Kota dan Daerah di Universitas Gadjah Mada ini. Sebab pengadaan tanaman hias tersebut pastinya juga memakai dana APBD. “Dari uang APBD, uang rakyat pengadaan tanaman hias itu tentunya menggunakan jasa kontraktor, ada biaya perawatan. Jadi seharusnya bila tanaman mati selama perawatan maka kontraktor wajib mengantinya,” paparnya.
Untuk itu keseriusan DKP dalam menanam tumbuhan tersebut kini dipertanyakan. “Bagaimana keseriusan DKP menanam tumbuhan itu. Mengapa tak diganti hingga sekarang, ada apa?” kesalnya.
Selain itu Mardianto mempertanyakan pilihan bunga pucuk merah di tanam pada median Jalan Tuanku Tambusai itu. “Pucuk merah itu kalau tumbuh besarkan melebar. Perawatannya susah. Apalagi median Jalan Nangka yang besarnya tidak seberapa. Kalau mereka (DKP, red) bilang akan dipotong tiap hari, itukan repot. Kenapa tidak tanam pinang-pinangan saja, kan tetap cantik,” sarannya.
Saat bertuahpos.com mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kepala DKP Pekanbaru, Zulkifli menyebutkan bunga yang mati bakal diganti dengan yang baru. Sebab anggotanya juga memiliki pembibitan bunga pucuk merah tersebut.
Namun dirinya membantah bila hal tersebut dikaitkan dengan perawatan yang kurang. “Biasalah kalau namanya menanam bunga atau pohon. Apa lagi waktu itu tanam di musim panas. Itu bukan program taman, hanya menyisipkan saja, karena ada pembibitannya dari anggota, makanya kita letak di sana,” jelasnya sebelum penyelenggaraan MTQ di Masjid Annur. (riki)