BERTUAHPOS.COM, AGAM – Pagi tadi kualitas kabut asap di Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi serta daerah tetangga lain di Propinsi Sumbar seperti Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh berada pada level Bahaya.
BMKG GAW Koto Tabang di Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam mencatat jika ISPU pada Pukul 9.00 Wib berada pada angka 500 ug/m3. Berselang satu jam angka pencemaran udara akibat kabut asap meningkat pada level 509 ug/m3 dan masuk kategori bahaya.
Memang tampak jelas secara kasat mata ketebalan kabut asap telah mengaburkan semua hal termasuk jarak pandang. Sehingga tampak siang hari seperti senja. Tentu saja akibat ketebalan kabut asap menghambat cahaya matahari menerangi Bumi. Ditambah tampak kenderaan di jalan raya rata-rata menghidupkan lampu karena jarak pandang terbatas.
Makin parahnya ketebalan kabut asap mencemari udara ranah minangkabau sejak tiga hari terakhir jelas makin menambah kecemasan dan kekhawatiran masyarakat terutama terhadap kesehatan.
Salah seorang petani Ani, mengaku akibat kabut asap ditambah musim kemarau panjang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi dan palawija lainnya.
“Kabut asap terus menerus tentu ada pengaruhnya bagi tanaman. Apalagi sekarang musim panas jadi asap tebal kadang membawa debu dan berbau itu jelas berpengaruh pada daun tanaman,” sebutnya.
Tidak saja itu, tapi Ani mulai cemas bila terus menerus menghirup udara berdebu akan memberikan dampak kesehatan pada jangka panjang. Yang jelas pada jangka pendak nafas sesak, batuk, pilek dan mata berair.
“Kita berharap semoga kabut asap segera hilang dan hujan cepat turun,” pintanya.
Sementara itu Pemerintah Kota Bukittinggi akhirnya kembali memulangkan siswa disemua tingkatan dan mengambil kebijakan untuk meliburkan siswa selama dua hari kedepan. (Khatik)