BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Terkait komitmen Kebijakan Pengelolaan Hutan Lestari atau Subtainable Forest Manajement Policy (SFMP), Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) dan anak perusahaannya Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), menegaskan bahwa perusahaan tetap menerapkan sepenuhnya kebijakan pengelolaan hutan lestari.
Â
“Kami tetap berpegang pada aspek-aspek kebijakan, yang telah kami sampaikan pada bulan Januari tahun ini. Kebijakan Pengelolaan Hutan Lestari (SFMP) terus diterapkan secara konsekuen dan diawasi oleh tim ahli yang  independent, yang tergabung dalam Komite Penasehat Pemangku Kepentingan (SAC).  Kami tetap berkomitment pada konservasi 1 banding 1, yang berarti satu hektar konservasi untuk setiap hektar areal hutan tanamanâ€, kata Michael Zampa, Direktur April Corporate Communications dalam rilisnya yang dikirim, Jumat (19/9/2014), ke BertuahPos.com.
Â
Dikatakannya, pihaknya telah mengidentifikasi dan melindungi area-area bernilai konservasi tinggi (HCV) yang berada dalam konsesi kami sejak tahun 2005. Secara keseluruhan, April hanya menggunakan sekitar 50% dari areal konsesi untuk hutan tanaman, dan sisanya merupakan area konservasi atau diperuntukan bagi kebutuhan masyarakat.
Â
Sampai saat ini, perusahaan telah melakukan konservasi pada sekitar 250.000 hektar hutan konservasi. “Kami menanam lebih dari 150 juta pohon per tahun pada konsesi kami untuk meningkatkan produktivitas dari lahan terdegradasi. Â Kami hanya beroperasi pada daerah yang dinilai tidak memiliki nilai konservasi tinggi,” ujarnya.
Â
Sebagaimana dilansir sebelumnya, Juru Kampanye Media Greenpeace Zamzami mengatakan komitmen RAPP hanya omong kosong belaka. Ini terlihat sejak awal tahun 2014 lalu dimana PT Asian Pacific Resource International Limited (APRIL) diduga telah melanggar komitrmen soal Kebijakan Pengelolaan Hutan Lestari, atau Subtainable Forest Manajement Policy (SFMP). Hal ini membuktikan komitmen RAPP hanya omong kosong belaka.
Â
Ironisnya, komitmen ini secara terang-terangan mereka umumkan ke publik pada 28 Januari 2014 lalu. Tapi realisasi di lapangan membuktikan PT RAPP anak Grub APRIL ini telah melakukan penebangan hutan alam dan melakukan penggalian lahan gambut untuk kanal.
Â
“Komitmen mereka itu semuanya hanya omong kosong,” ujarJuru kampanye Media Greenpeace Indonesia Zamzami kepada bertuahpos.com. Dikatakannya, dari fakta ini sudah jelas membuktikan bahwa tidak ada itikad baik dari RAPP untuk menepati janjinya dalam proses pengelolaan hutan secara baik.(melba)