BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia, Agus Rahardjo, mengakui bahwa pemberantasan korupsi di lingkungan pejabat tidak semudah membalikkan telapak tangan. Artinya, meski tingkat persepsi masyarakat semakin tinggi terhadap kesadaran korupsi, tetap saja ada banyak pejabat yang tersandung masalah itu.
Baca: Zero Korupsi Setelah HAKI, Fitra: Itu Sulit
Saat pertemuan rembuk integritas yang berlangsung di Hotel Arya Duta, Jalan Diponegoro Pekanbaru, data yang dihimpun KPK menunjukan indeks persepsi korupsi Indonesia kini sudah hampir melampaui Thailand dan Filipina. Pasalnya, sejak tahun 1999 indeks persepsi Indonesia hanya 1,7 dalam skala 10.
Meski sempat stagnan di tahun 2009-2010, namun hari ini, angka persepsi itu sudah sangat dekat dengan Thailand dan bahkan menyalip Philipina. Terus terpantau mengalami kenaikan. Namun anehnya, masih banyak penangkapan pejabat negara oleh KPK akibat melakukan korupsi.
Baca: Integritas dan Transparansi Harus Jadi ‘Virus’ yang Ditularkan
“Itu disebabkan anggaran yang disediakan pemerintah pusat jauh lebih besar dibanding dulu, yakni mencapai Rp 2.200 triliun,” katanya, Rabu (07/12/2016). Kedatangan Ketua KPK kali ini masuk dalam rangkaian acara peringatan Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI), yang diselenggarakan di Riau tahun 2016 ini.
Dia menambahkan, dengan adanya saluran bantuan dana. Satu desa saja bisa mendapat bantuan sampai Rp 600 juta. Makanya banyak yang ditangkap karena dana yang dikelola besar. Mengingat membenahi organisasi tidak bisa sesuai harapan. Maka, KPK dalam hal ini bertugas mendampingi penindakan serta membangun sistem pencegahan Korupsi Kolusi Nepotisme.#HAKI
Penulis: Melba Ferry Fadly