BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sebuah gitar bass hasil gratifikasi yang diberikan ke Joko Widodo ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, terpajang dalam pameran Integrity Expo Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI), di komplek Gedung Daerah, Pekanbaru.
Namun, gitar ini tidak dilelang, padahal dalam peringatan HAKI kali ini, Kementerian Keuangan, Direktorat Jendral Kekayaan Negara, akan melakukan pelelangan barang milik negara yang berasal dari barang gratifikasi dengan perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara, Pekanbaru.
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah mengatakan, gitar bass yang diberikan musisi terkenal kepada Jokowi, sengaja tidak dilakukan pelelangan dengan alasan untuk pendidikan.
Baca: Gitar Bass Gratifikasi yang Diterima Jokowi, Dipajang dalam Pemeran HAKI Riau
“Kami akan memberikan nilai edukasi kepada pejabat dan masyarakat tentang penyadaran. Barang-barang hasil gratifikasi, yang pernah diterima petinggi negara sengaja tidak dilakukan pelelangan untuk mmeberikan nilai pendidikan itu,” katanya.
Nilai pendidikan yang dimaksud, tidak lain untuk memberikan contoh kepada pejabat di daerah dan masyarakat, bahwa pimpinan tertinggi saja mengembalikan pemberian dengan nilai rupiah yang fantastis, karena waspada terhadap tindakan korupsi
Gitar bass merk Ibanez senilai Rp8,5 juta terpajang dalam pameran Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI), di stand KPK dalam pergelaran pameran Integrity Expo di Komplek Gedung Darah, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Kamis (08/12/2016).
Baca: Sepasanng Gajah yang Tampil di HAKI Ini Bisa Main Hulahop dan Harmonika
Gitar yang diterima Presiden Joko Widodo ketika dia masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu adalah hasil gratifikasi. Gitar itu diberikan ke Jokowi pada bulan Mei 2013 lalu.
Gitar itu diberikan dari pihak promotor Jonathan Liu. Di atas gitar bass berarna merah maron tersebut ada tanda tangan Roberto Trujilo, Bassist Grup Band Metallica dengan sebuah pesan singkat, “Giving back to jokowi keep playing that cool funky bass.”
Penulis: Melba Ferry Fadly