BERTUAHPOS.COM (BPC), BENGKALIS –  Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi diwilayah kabupaten Bengkalis, beberapa bulan terakhir membuat masyarakat resah.
Dari informasi yang diperoleh dari Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Damkar, jumat(15/04/2016) sekitar 400 hektar lahan yang terdiri dari lahan masyarakat seperti karet, kelapa dan lahan sawit yang siap panen dibeberapa titik di Bengkalis habis dilahap api.
Sementara, kebakaran bukan hanya terjadi pada lahan perkebunan milik warga sekitar, tetapi juga lahan milik perusahaan juga habis ludes terbakar, seperti lahan milik PT SPA yang habis terbakar hingga 200 hektar.
Tidak hanya itu, kebakaran juga terjadi diwilayah desa Ketam Putih dan sudah membakar sekitar 20 hektar lahan karet milik masyarakat. Akibat dari kebakaran tersebut banyak warga yang mengaku kehilangan mata pencarian.
Pemuka masyarakat Ketam Putih M Nor mengatakan kepada bertuahpos.com Jumat,(15/04/2016) bahwa lahan yang terbakar merupakan lahan karet dan kelapa, yang merupakan lahan siap panen .
“Lahan yang terbakar ini merupakan perkebunan masyarakat desa Ketam Putih, disinilah setiap hari masyarakat mencari rezeki,â€ujar M Nor.
Sejalan dengan hal tersebut, warga desa Ketam Putih Zulkarnain (49) mengatakan, bahwa akibat dari kebakaran, banyak warga  kehilangan mata pencarian sehari-hari.
“Kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu membuat lahan karet milik kami habis terbakar, padahal karet tersebut merupakan mata pencarian kami sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup,†ujar dia
 Zuziah (28) mengatakan hal serupa, meskipun harga karet saat ini sedang sedang mengalami penurunan harga. Masyarakat tetap menoreh getah untuk mencari rezeki.
“Meskipun harga karet saat ini murah kami tetap saja menoreh getah , untuk mendapatkan uang, tetapi jika lahan nya sudah habis terbakar otomatis warga akan kehilangan mata pencarian, karena mencari kerja pada masa kini sangat sulit, dengan menorah getah meskipun sedikit paling tidak bisa untuk menambah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.†Tutup Zuziah.
Penulis: Sifa