BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemprov Riau masih pesimis kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mengintruksikan bauran biofuel cari minyak nabati sebesar 15 persen akan mampu menekan rendahnya harga TBS lokal Riau.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulher mengatakan, kebijakan tersebut kini terbentur adanya punguatan sebesar 50 dolar per ton untuk CPO, dan 30 dolar untuk produk turunan CPO.
Meski akan ada 5,3 juta ton bahan baku nabati untuk campuran biodiesel masuk ke pasar domestik. Tetap saja terhalang dengan biaya CPO supporting fund, atau biasa pungutan CPO tersebut.
“Harusnya kebijakan ini menjadi peluang besar bagi pengusaha CPO. Tapi dengan punguatan itu, sama saja akan menekan arah TBS lokal,” tambah Zulher, Rabu (15/4/2015)
Dampaknya sangat terasa dengan harga TBS petani yang akan terus mengalami tekanan turun sebagai kompensasi dari pungutan tersebut.
Dia menambahkan, pada Februari 2014, harga rata-rata bulanan CPO global masih bertengger di 903,4 dolar per ton, sedangkan pada Februari 2015 turun 20% menjadi 678,5 dolar per ton. Saat ini harga CPO internasional berada dikisaran Rp 7.300 per kilogram.Dengan adanya pungutan tersebut, maka setiap 1 kg CPO yang dipasarkan akan dipangkas sekitar Rp 650 per kilogram. (melba)