BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nazir Karim menanggapi tertangkapnya dua orang yang diduga menjadi anggota ISIS. Kini, dua orang yang berinisial FR dan RS kini berada di Polresta Pekanbaru untuk dilakukan pemeriksaan.
“Sangat disayangkan sekali memang dan seharusnya diusut oleh aparat, apakah mereka benar-benar anggota ISIS atau tidak,” katanya kepada bertuahpos.com Senin (9/11/2015).
Maka dari itu, dirinya meminta kepada pihak kepolisian untuk mengungkap seperti apakah jaringan ISIS di Riau. “Apakah Riau ini hanya menjadi transit atau bagaimana. Kalau sudah jadi markas harus serius mengatasi mereka. Karena memang berbahaya,” pungkasnya.
Untuk saat ini, kata Nazir, masyarakat tidak boleh menduga sebelum adanya kepastian yang diperoleh dari kepolisian. “Kecuali dia ini sudah nyata berita, kalau sudah nyata, tentu kita melakukan perembukan untuk antisipasi hal ini,” lanjutnya.
ISIS ini sendiri, kata Nazir, adalah permainan dari segolongan orang dan tentunya tidak terlepas dari faktor ekonomi dan hegemoni. Hegemoni ini sendiri adalah sebagai dominasi satu kelompok terhadap kelompok lainnya dengan atau tanpa ancaman kekerasan, sehingga ide-ide yang disampaikan oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang didominasi diterima sebagai sesuatu yang wajar.
“Kedua faktor itu saja yang mendasari mereka. Â Hegemoni ini memang berbagai macam dan cukup berbahaya juga. Makanya mereka ini juga perlu ditelusuri,” jelasnya.
Dengan ditangkapnya kedia terduga tersebut, maka kewaspadaan diri bagi masyarakat perlu dilakukan, terlebih lagi kepada remaja yang terkadang mudah terhasut. “Jangan sampai mereka seperti remaja menjadi gampang terhasut. Takutnya mereka yang menjadi bagian dari ISIS ini akan menganggap bahwa pendapat orang lain salah dan kebenaran hanya datang dari kelompoknya,” ulasnya.
Untuk itu, mantan rektor UIN Suska Riau ini akan turun untuk mensosialisasikan tentang apa itu ISIS, bahaya ISIS dan ISIS dalam percaturan dunia. “Seharusnya juga, daerah perbatasan harus memiliki aparat khusus yang betul-betul paham percaturan internasional,” tutupnya.
Sebelunya, anggota DPRD dari Fraksi PKS Mulyadi Anwar mengatakan bahwa dirinya belum meyakini sepenuhnya bahwa mereka menjadi anggota ISIS adalah warga Pekanbaru.
“Saya pribadi memang belum meyakini sepenuhnya, jika hak tersebut benar, maka ini bisa jadi adalah upaya untuk mendeskreditkan Islam. Hal ini juga merupakan upaya bagaimana masyarakat menjadi anti kepada khilafah Islamiyah,” katanya saat dihubungi melalui seluler.
Dirinya menceritakan, ISIS ini sendiri bukan dari kalangan Islam yang membuatnya. Namun dari Amerika yang membuat ISIS tersebut agar Islam menjadi terpecah. Dirinya juga meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas atas tertangkapnya dugaan warga Pekanbaru yang menjadi ISIS. “Kita minta kepada pihak kepolisian untuk memeriksa mereka, dari mana mereka direkrut dan siapa yang merekrut,” pintanya. (Iqbal)