BERTUAHPOS.COM, PEKANBARUÂ – Syaikh Abdul Aziz bin Marzuq Ath-Tharifi menjelaskan, zikir mempunyai ragam keutamaan. Sampai-sampai Al-Hafiz Ibnu Qayyim dalam kitabnya Al-Wabilush Shayyib, menyebutkan ada 64 keutamaan berzikir. Dari keutaman zikir itu ada yang langsung berdampak dalam kehidupan secara langsung, ada juga yang tidak.Â
Jawabannya, tergantung bagaimanakah cara ia membaca zikir dan tergantung sejauh mana ia menambatkan hatinya. Terkait dengan bacaan-bacaan zikir (istighfar), Nabi Muhammad SAW menyatakan siapa yang membaca hanya di lisan maka ia tidak mungkin mendapatkan seluruh faedah dari zikirnya. Siapa yang berpikir dengan cara benar dan berpikir secara lahir dan batin, maka ia pasti akan mendapatkan apa yang dijanjikan.
Yang dimaksud keutamaan Istighfar, sabda Nabi Muhmmad SAW: Barangsiapa mengucapkan zikir sayyidul istighfar di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan lalu ia mati pada hari tersebut sebelum hari, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan lalu ia mati sebelum subuh, maka ia termasuk penghuni surga. (Hadis Muttafaq alaih).
Rasulullah SAW bersabda: Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu, aku akan setia pada janjiku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Kuakui segala nikmat-Mu atasku dan aku akui segala dosaku (yang aku perbuat). Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.
Zikir ini dibaca sekali setiap pagi dan petang dengan menghadirkan hati, menghayati, meyakini dan memahami maknanya. Hal ini juga berlaku dalam hal berbeda, doa yang dikabulkan hanyalah dari hati yang tidak lalai,Â
Abu Hurairah menuturkan sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam: Berdoalah pada Allah dalam keadaan yakin akan terkabul, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai. (Hadis Tirmidzi. Hadis ini Hasan menurut penilaian Al-Albani). (bpc3)