BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Banyak umat muslim meyakini bahwa itikaf itu merupakan ibadah khusus di bulan Ramadan dan menemukan lailatul qadar. Padahal tidak begitu.
Definisi itikaf tidak tepat jika dimaknai demikian. Itikaf itu adalah berdiam diri di masjid untuk menambah ibadah. Merujuk pada definisi itu, harusnya tidak hanya dilakukan bulan Ramadan saja.
“Tapi bisa dilakukan kapan saja, termasuk di hari biasa,” ujar Ustaz H Agus M, Lc dari Ponpes Raudhatul Ulum.
Di bulan Ramadan, boleh dilakukan 10 hari pertama, 10 hari ke 2 dan 10 hari terakhir. Waktunya pun bebas. Tidak harus pada saat tertentu, dan semampunya saja.
Kegiatan yang dilakukan selama itikaf itu, hendaknya memperbanyak membaca Al-Quran, salat Tahajud berjamaah, kajian ilmu agama dan ibadah lainnya.Â
Lewat itikaf, kata dia seseorang bisa memotivasi diri untuk mengevaluasi perilaku selama hidup, dengan tujuan taubat. Itikaf juga baik untuk memotivasi diri menghidupkan malam Ramadan.Â
Kata dia, memang banyak yang belum tahu bagaimana menghidupkan malam-malam Ramadan, seperti itu. Intinya itikaf itu tidak hanya di bulan Ramadan. Ramadan hanyalah momentum untuk manusia lebih giat beramal. (bpc3)