BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Meski sebelumnya Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman mengaku belum menerima laporan soal rencana kelanjutan pembanguan Pusat Industri Riau Town Square (Ritos). Namun Sekdaprov Riau Zaini Ismail memberi bocoran, proyek ini bisa dilanjutkan kembali.
Â
Kepada bertuahpos.com, ia menerangkan bahwa pembangunan Ritos sebelumnya sempat terhenti karena persoalan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). “Waktu itukan saya belum jadi Sekda. Yang saya tahu itu,” katanya, Selasa (10/02/2014).
Â
Tapi informasi terakhir yang dia terima bahwa IBM untuk pembangunan mega proyek ini sudah dikeluarkan Pemerintah Kota Pekanbaru. Ini artinya proses pembangunan Ritos pun bisa dilanjutkan.
Â
Begitu juga soal investor, Zaini mengungkapkan sudah ada investor yang siap untuk menangani itu. Sementara itu dirinya juga membantah kehawatiran sebagain pihak yang beranggapan bahwa berdirinya pusat industri ini juga tidak memberikan dampak keuntungan yang cukup besar bagi Pemerintah Riau.
Â
“Tak ada masalah lagi, tinggal dilaksanakan. Saya rasa sebelumnya kan sudah ada surat perjanjian antara Pemprov dan investor terkait pengelolaannya. Tapi saya belum baca. Karena waktu itu bukan saya yang jadi Sekdan,” ujarnya.
Â
Dengan berbagai persiapan yang ada, maka diyakini Bulan Maret menjadi waktu yang tepat untuk memulai pengembangan Ritos.”Kita yang akan mendapatkan kontribusi dari pembangunannya, sekaligus memajukan daerah kita,” tukas Zaini.
Â
Proyek ini dibangun di kawasan purna MTQ atau Bandar Serai Raja Ali Haji di atas lahan seluas 3,5 hektar ini akan dikerjakan selama tiga tahun. Selama pembangunan itu, lewat kerjasama, Pemprov Riau tetap mendapatkan keuntungan Rp150 juta per tahunnya.
Â
Selain itu, apabila Ritos sudah dioperasionalkan, Pemprov Riau akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp1,5 miliar per tahunnya. Belum lagi kompensasi 0,2 persen dari setiap ruangan Ritos yang disewa.
Â
Diyakini, pengembangan sarana bisnis itu tidak akan merusak dan mengganggu proses kesenian dan kebudayaan di kawasan Purna MTQ tersebut. Â Pemprov juga mencari solusi agar sarana dan kawasan yang bernilai historis itu dapat dijaga dan dirawat dengan baik. (melba)