BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kebijakan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak atau BBM kemungkinan besar tidak akan memberi pengaruh terhadap penurunan harga sembako di pasaran. Inilah hukum pasar yang acap kali menjadi keluhan masyarakat.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Mawardi Arsyad, kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM diawal tahun ini, belum akan memberi pengaruh penurunan harga bahan pokok masyarakat, atau kebutuhan dasar rumah tangga. “Secara matematik tetap ada penurunan. Tapi secara hukum pasar harga barang di pasaran tidak akan turun. Inilah penyakitnya,” ujarnya.
Dia menambahkan, hal ini terlihat dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Ketika pemerintah mengambil suatu kebijakan soal penurunan, gejolak penurunan harga pasti lama turun. Sementara jika kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, gejolak kenaikan harga di pasaran justru lebih cepat.
“Ini kan berangkat dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Kami tidak bisa memberikan prediksi. Harusnya kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM bisa menjadi solusi. Setidaknya membuat gejolak kenaikkan harga sembako meredam. Tapi kenyataannya tidak,” sambungnya.
Hal ini menurut penilaian Mawardi, sudah menjadi hukum pasar dan pasti akan dilakukan oleh pedagang yang menjual kebutuhan dasar masyarakat. Dari fenomena itu, dapat dikatakan bahwa efek secara menyeluruh terhadap kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM masih belum signifikan.
Sekedar diketahui, dikutip dari Indo Berita, berikut harga BBM yang mengalami penurunan pada Rabu Esok. Harga bensin Premium turun menjadi Rp 7.150 per liter dari harga semula Rp 7.300 per liter. Harga ekonomi premium semula (sebelumm kenaikan) Rp 6.950 per liter.
Pemerintah memungut dana untuk ketahanan energi sekitar Rp 200 untuk Premium sehingga harganya menjadi Rp 7.150 per liter.Harga Solar turun menjadi Rp 5.950 per liter dari harga sebelumnya Rp 6.700 per liter.
Hal itu mempertimbangkan harga keekonomian sebesar Rp 5.650 per liter dan menambahkan dana pungutan untuk ketahanan energi Rp 300 sehingga harganya menjadi Rp 5.950 per liter. Penurunan harga Solar yang lebih besar, mengingat Solar sebagian besar dikonsumsi untuk angkutan umum dan industri.
Harga Pertalite akan turun Rp250 per liter menjadi Rp7.950 per liter. Sebelumnya harga BBM berkadar research octane number (RON) 90 ini memiliki harga Rp8.200 per liter.Harga Pertamax akan turun Rp200 per liter menjadi Rp8.450 per liter dari harga semula sebesar Rp 8.650 per liter. (Melba)