BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Banyak masyarakat yang membuka lahan baru dengan cara dibakar, namun apakah mereka sadar bahwa membakar lahan adalah cara yang salah! Membakar lahan dapat menimbulkan polusi udara (asap) yang dapat mengganggu sendi-sendi kehidupan.
Â
Asap juga menyebabkan meningkatnya penderita infeksi saluran pernafasan dan kanker paru-paru terutama untuk yang berusia lanjut dan anak-anak. Selain itu juga menyebabkan musnahnya satwa dan tumbuhan yang hidup didalam hutan.Â
Â
“Kalau mau buka lahan ya buka saja jangan dibakar, cara manual tanpa bakar hutan kan bisa. Sekarang kabut asap ada dimana-mana itu karena perusahaan mau buka lahan dengan cara dibakar. Akibatnya banyak anak-anak yang terkena ISPA, Aktifitas sehari-hari juga terganggu” Ujar yusri warga Rumbai Pekanbaru.Â
Â
Nah, berikut merupakan cara membuka lahan tanpa dibakar, ala Eka yang biasa membuka lahan tanpa dibakar.
Â
1. Membuat Rintisan dan Mengimas:
Vegetasi yang berdiameter hingga 10 cm dipotong dan dibabat, untuk memudahkan penebangan pohon yang berdiameter lebih dari 10 cm. Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan parang atau kapak.
Â
2. Menebang dan Merencek:
Pohon kayu yang besar di areal tersebut ditebang kemudian dicincang (direncek). Alat yang digunakan parang dan kapak atau gergaji rantai (chainsaw).
Â
3. Membuat Pancang Jalur Tanam:
Jalur tanam dibuat menurut jarak antar barisan tanaman (gawang).Hal ini untuk memudahkan pembersihan jalur tanam.
Â
4. Membersihkan Jalur Tanam :
Hasil rencekan ditempatkan di antara jalur tanaman, dengan jarak 1 meter di kiri – kanan pancang. Dengan demikian diperoleh 2 meter jalur yang bersih dari potongan kayu-kayuan.
Â
Biaya yang diperlukan untuk pembukaan lahan secara manual pada areal semak belukar per hektarnya adalah Rp. 3.400.000,-. Biaya tersebut memang serasa lebih besar apabila dibandingkan dengan teknik membuka lahan dengan cara membakar yang hanya memerlukan minyak tanah dan korek api saja.Â
Â
Namun perlu disadari, membuka lahan dengan cara membakar secara nyata telah menimbulkan berbagai dampak negatif yang luar biasa terhadap lingkungan dan kehidupan manusia, baik di sektor kesehatan, sosial dan ekonomi.
Â
Selain hilangnya aset fisik seperti hutan atau lahan dan kerusakan ekologi, dampak negatif yang sangat menonjol dan sering dirasakan oleh masyarakat adalah terjadinya kabut asap yang sangat merugikan khususnya yang berkaitan dengan kesehatan, seperti meningkatnya penderita penyakit ISPA dan penyakit gangguan pernafasan lainnya. Â
Â
Kabut asap ini tentu juga telah mengganggu sistem transportasi baik udara, darat maupun sungai serta laut, yang pada gilirannya akan mempengaruhi perekonomian masyarakat, baik lokal, regional maupun internasional. Mulai sekarang mari kita terapkan membuka lahan tanpa membakar. (kr1)