BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kelapa Sawit bagi sebagian masyarakat masih dianggap memiliki keuntungan yang paling besar dari komoditi lainnya. Namun Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Drs Zulher MS, tidak sependapat.
Hal itu disampaikannya kepada bertuahpos.com Jumat kemarin (11/01/2014) di kantornya. “Pertama, sebenarnya untuk satu hektar karet akan jauh lebih menguntungkan dari Sawit. Jika dikelola dengan tepat,” sebutnya.
Dengan syarat pemilik lahan mesti memberlakukan pohon karet layaknya seperti memelihara kelapa sawit. “Bibitnya juga harus unggul, di beri pupuk yang bagus, pasti lebih produktif dan tinggi pendapatan dari karet,” tambahnya.
Menurutnya satu hektar Karet per bulannya mampu memproduksi 800 kg dengan hasil Rp12 juta. Sedangkan Sawit hanya menghasilkan 3,5 ton per hertar sekitar Rp 5,5 juta.
”Itu masih hitungan kotor. Belum lagi biaya produksi dan operasional, yang untuk kelapa sawit itu per bulannya mencapai 40-50 persen, sedangkan karet hanya berkisar 30-40 persen,” jelasnya.
Kedua, ia menambahkan dengan menanam komoditi karet, secara tidak langsung masyarakat turut melaksanakan reforestitasi. “Selain memberikan keuntungan kepada petani. Juga memberikan keuntungan untuk lingkungan dengan membantu menambah kawasan hutan,” tuturnya.
Perkebunan kelapa sawit Provinsi Riau secara nasional seperti dilansir dari Antara News menempati posisi teratas di Indonesia seluas 2,2 juta hektare atau 25 persen dari total luas perkebunan kelapa sawit Indonesia.
Maka Zulher mengajak masyarakat tidak lagi merambah kawasan hutan jadi lahan Sawit. “Karena tiap komoditi perkebunan punya keunggulannya masing-masing,” tutupnya. (Riki)