Syaiful Hairi, Mahasiswa UIN Suska merasa heran pemerintah yang seolah-olah pasrah pada keadaan. “Masak dibilang sudah melakukan semaksimal mungkin tapi tak ada pengurangan, kalau diserahkan sama Tuhan dan tanpa tindakan yang nyata sama saja hasilnya,” ujarnya Rabu (12/03/2014).
Menurut Ketua Jurusan Komunikasi, Fakultas Dakwah Komunikasi (FDK) UIN Suska Riau Firdaus el Hadi kabut asap ini merupakan tantangan bagi Gubernur Riau yang Baru, Anas Ma’mun. “Bila tahun depan tercipta Riau tanpa kabut asap, kita boleh berkata ini baru gubernur,” sebutnya.
Bagi Firdaus Kabut asap yang keseringan menjambangi Riau tiap tahunnya sudah mengancam kesehatan masyarakat. “Secara pribadi, terus terang sudah seminggu terkena batuk. Saya beruntung ada kebijakan meliburkan aktivitas kerja dan perkuliahan, sehingga saya bisa istirahat supaya sembuh,” jelasnya.
Dan menegakkan aturan dengan menindak tegas para pembakar hutan terutama perusahaan perusahaan besar supaya ada efek jera. “Karena efek asap ini bukan hanya pada masa ini tetapi juga kepada generasi yang akan datang,” sebutnya.
Seperti diinformasikan Gubernur Riau, Anas Ma’mun mengakui pemadapan ke sumber api sangat sulit dilakukan. “Petugas kita sudah banyak diterjunkan untuk memadamkan api. Sekarang kita tinggal berserah diri saja kepada Allah,” kata beberapa waktu lalu.(riki)
Â