BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru digadang-gadang sebagai pusat perdagangan dan jasa. Hal ini seiring iklim investasi dan perputaran ekonomi yang terus tumbuh.
Sehingga dengan peluang tersebut melahirkan pelaku usaha baru. Untuk menghadapi persaingan dibutuhkan inovasi dan kreatifitas.
Menurut Owner Dapur Kue Pekanbaru, Dian, kepada bertuahpos.com, Pekanbaru masih sangat potensial sebagai kawasan tumbuh kembangnya industri. “Industri kreatif pastinya berkembang sangat pesat termasuk di Riau dan Pekanbaru,” katanya, Jumat (20/11/2015).
Dian melihat banyak sekali ibu-ibu yang sangat mahir dalam berkreasi mengembangkan sesuatu, entah itu makanan, fashion, maupun bidang lainnya. “Dari yang dulu monoton, dikembangkan menjadi sesuatu yang kekinian,” sebut ibu dua anak ini.
Selain itu dengan ditajanya seminar nasional Membangun (Perusahaan) Industri Kreatif di Era Digital dapat memberikan inspirasi untuk para pelaku usaha. “Bagus sekali, acara seperti itu kita dukung 100 persen. Bisa menjadi media diskusi, tempat sharing Dan menambah networking,” katanya.
Dian juga memberikan saran selama kegiatan agar didatangkan juga narasumber yang juga bisa berpeluang jadi mitra pelaku usaha. “Misalnya perbankan. Karena permasalahan UMKM juga masalah permodalan,” sarannya.
Seperti diberitakan sebelumnya media bertuahpos.com bakal mengadakan seminar nasional membangun industri kreatif di era digital kreatif pada Kamis (26/11/2015) ini, bertempat di Hotel Pangeran Pekanbaru. Seminar ini tidak saja ditujukan kepada pembaca atau masyarakat yang ingin membangun sebuah perusahaan Industri Kreatif di zaman sekarang (Era Digital), tetapi juga kepada para profesional yang bergelut di industri kreatif atau bekerja di Era Media Social.
Hadir sebagai pembicara, Plt Gubernur Riau yang juga seorang pengusaha dan mantan Ketua kadin Riau, juga ada Gubernur Jawa Barat dan praktisi Bisnis Digital. Kemudian juga ada Direktur Utama Qolbu Re-Engineering yang akan membahas, bagaimana menjadi pengusaha kaya dan pekerja yang makmur, tetapi bahagia. Karena banyak orang bekerja atau memiliki usaha tetapi tidak bahagia. (Riki)