BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Sejak sepekan ini Provinsi Riau kerap menyumbang banyak hotspot. Hanya saja kemudian hal ini dikaitkan dengan munculnya titik api yang menjadi pemicu bencana kabut asap seperti tahun 2015.
Menurut keterangan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menjelaskan istilah hotspot merupakan titik panas bukan titik api atau fire spot. Seperti yang diterangkan Kasi Informasi BMKG, Slamet Riyadi kepada rekanan wartawan.
“Filosofi hotspot adalah daerah dengan suhu lebih tinggi dibanding lingkungan sekitarnya.Jadi tetap dikatakan hotspot atau titik panas bukan fire spot atau titik api,” jelasnya, Senin (07/03/2016).
Hotspot bisa diartikan titik api apabila telah dilakukan verifikasi oleh petugas ke titik panas tersebut. “Maka dari itu lah fungsi ground checking oleh satgas darat apakah benar pada koordinat hotspot terdapat fire spot. Convidance 70 persen tidak bisa dikatakan fire spot juga karena secara filosofi dasar parameternya suhu,” jelas Slamet.
Selanjutnya satelit melintas selama empat kali. Jika terpantau berulang ulang itulah yg semakin meningkatkan level convidance. “Tetap dikatakan hotspot. Dikatakan fire spot jika sudah terverifikasi di lapangan. Memang secara pengalaman dan info dari Satgas darat yang level di atas 70 ternyata di lapangan terjadi fire spot,” sebut Slamet.
Untuk hari ini ada tujuh hotspot di Sumatera, semuanya berada di Riau. Titik panas tersebut tersebar di Bengkalis satu hotspot, Dumai dua hotspot, dan Siak ada empat hotspot. Hanya saja yang memiliki confidence atau tingkat kepercayaan di atas 70 persen hanya ada tiga titik. “Dumai satu dan Siak dua hotspot,” sebut Slamet, Senin (07/03/2016).
Info visibility atau jarak pandang disejumlah wilayah masih baik. Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dan sekitarnya lima kilometer, Rengat enam kilometer, Dumai delapan kilometer, dan Pelalawan tujuh kilometer.
Jumlah hotspot hari ini jauh berkurang ketimbang sehari sebelumnya yang terdeteksi 53 titik di Riau. Asal titik panas berasal dari Bengkalis 19 titik, Dumai 18 titik, Kepulauan Meranti tujuh titik, Siak enam titik, serta Pelalawan, Indragiri Hulu (Inhu), dan Indragiri Hilir (Inhil) masing-masing satu titik panas.
Penulis: Riki